Ka'pan, Polikarpus and Lamba', Djidon (2014) Karideatan (Kepenuhan Roh) Kepercayaan Aluk Meman (Aluk Todolo) di Kampung Adat Tongkonan Karua terhadap Upaya Penyembuhan. Institut Agama Kristen Negeri Toraja, Repository IAKN Toraja. (Unpublished)
![]() |
Text
polikarpus_kp.pdf Download (188kB) |
![]() |
Text
polikarpus_bab_1.pdf Download (196kB) |
![]() |
Text
polikarpus_bab_2.pdf Download (259kB) |
![]() |
Text
polikarpus_bab_3.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
polikarpus_bab_4.pdf Download (483kB) |
![]() |
Text
polikarpus_bab_5.pdf Download (110kB) |
![]() |
Text
polikarpus_dp.pdf Download (119kB) |
Abstract
Penelitian ini bertitik tolak dari latar belakang permasalah bahwa Agama suku mendorong adanya sikap ketergantungan kepada roh-roh atau kekuatan gaib yang dipercaya, dapat memberikan suatu kebahagiaan atau bisa sebaliknya memberikan kebinasaan. Penganut agama suku menyadari akan adanya suatu kekuatan atau kuasa semesta yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri, misalnya dalam rangka untuk menghalau musuh, penyakit atau malapetaka serta memperoleh rahmat demi suatu keberhasilan usaha dan kerja. Dalam masayarakat Sillanan keyakinan Aluk Todolo yang lazim disebut MEMAN masih terpelihara dengan baik. Dalam kehidupan masyarakat penganut Aluk MEMAN, salah satu bentuk kegiatan ritus yang menjadi fenomenal yang sering dilakukan penyembuhan melalui kepenuhan Roh yang lazim disebut “Kandeatan” yaitu perwujudan perilaku yang terjadi dalam tarian ma’bugi’ khususnya perilaku seseorang yg dipenuhi oleh kuasa roh dewa yang dipercayai oleh masyarakat penganut aluk meman yang dapat menyembuhkan orang, membinasakan orang, dan dapat menjadi pelindung dalam perang. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan dikaji adalah Bagaimana Prose terjadinya kandeatan yang dapat menyembuhkan orang dan bagaimana implikasi kepercayaan Aluk MEMAN tentang Kandeatan bagi pertumbuhan iman Gereja di sekitarnya. Tentu masalah ini akan dijawab setelah melalui proses penelitian yang mendalam. Sehingga metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan study fenomenologis dari tiga cara pendekatan study (historis, fenomenologis dan doktrin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepercayaan adanya Kandeatan dalam masyarakat Adat Tongkonan Karua sillanan adalah bentuk ekspresi kepercayaan kepada kuasa tertinggi yang menjanjikan perlindungan. Proses kandeatan terjadi dalam acara tarian bugi’ yang didisponsori oleh pesio Aluk tertentu (to ourrondon deata) ketika dewa dipuja dan dipanggil dalam tarian itu. Setiap oknum mempercayai dewa masing-masing dalam fungsi dan kedudukan yang berbeda-beda. Kandeatan dicirikan oknum tertentu dipenuhi roh dewa yang dipercayainya yang ditunhjukkan badan gemetar, berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti, dapat menyembuhkan, dapat mengetahui pikiran orang, dan dapat berbicara dengan dewa yang dipercayainya. (2)Proses penyembuhan dilakukan oleh orang kandeatan ketika masih dikuasai oleh Roh dewa, karena diyakini bahwa yang menyembuhkan orang sakit bukanlah orang yang kandeatan melainkan roh dewa yang adu di dalam diri oknum kandeatan. Proses penyembuhan dilakukan dengan pijatan menggunakan tanaman tabang sambil berbicara dengan roh yang ada pada dirinya. (3) Implikasi dari kandeatan terhadap pertiumbuhan gereja sekita masa kini adalah dalam lingkungan Kampung adat tua sillanan walupun sudah menjadi kristen masih banayak yang percaya bahkan berobat kepada dukun atau orang yang kandeatan. Sehingga pada dasarnya pertumbuhan gereja sanagat terpengaruh khususnya pertumbuhan iman yaitu terjadinya dualisme keyakinan iman, dan kedua bisa memecah belah persekutuan karena perbedaaan pemahaman dan praktek hidup kristen.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 03 Feb 2025 19:45 |
Last Modified: | 03 Feb 2025 19:45 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4292 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |