Pamantung, Salmon (2010) Penelitian Reguler: Kajian Hermeneutik tentang Pendamaian Kristus dalam Kolose 1:15-23 dan Relevansinya bagi Eko-Teologi Kontekstual di Sulawesi Tenggara. Institut Agama Kristen Negeri Toraja, Repository IAKN Toraja. (Unpublished)
![]() |
Text
salmon_kp.pdf Download (347kB) |
![]() |
Text
salmon_bab_1.pdf Download (370kB) |
![]() |
Text
salmon_bab_2.pdf Download (872kB) |
![]() |
Text
salmon_bab_3.pdf Download (361kB) |
![]() |
Text
salmon_bab_4.pdf Download (813kB) |
![]() |
Text
salmon_bab_5.pdf Download (295kB) |
![]() |
Text
salmon_dp.pdf Download (391kB) |
Abstract
Kerusakan lingkungan hidup, hilangnya aneka ragam flora dan fauna serta peningkatan suhu bumi secara signifikan adalah tema-tema aktual yang banyak dibicarakan dalam berbagai forum dan media massa. Analisa dan argumentasi terhadap persoalan-persoalan ekologi tersebut dikemukakan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu. Persoalan ekologi telah dijadikan isu global yang tak terelakkan dewasa ini. Realitas kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem sesungguhnya bukanlah isu ekonomi dan politis belaka, tetapi juga merupakan isu teologis. Agama, khususnya kekristenan pernah “dituding/dituduh” sebagai kontributor teologis terhadap tindakan manusia yang mengeksploitasi alam tanpa batas. Mandat kepada manusia untuk menguasasi dan menaklukkan bumi (bnd. Kej. 1: 28), dalam sejarah gereja pernah ditafsirkan secara keliru, sehingga melahirkan pemahaman - pandangan teologis yang “tidak ramah” lingkungan. Pusat pandangan teologis ini sangat menekankan kedudukan manusia (anthroposentrisme). Alam semestapun tidak dianggap sebagai obyek penyelamatan Allah di dalam Kristus, ketika gereja merumuskan ajaran soteriologisnya. Berhadapan dengan realitas kerusakan alam sebagai konteks yang harus dihadapi oleh gereja, menuntut gereja untuk melakukan re-interpretasi terhadap teks-teks Kitab Suci, khususnya yang terkait dengan kedudukan manusia dan ciptaan lain dalam karya penciptaan maupun karya penyelamatan Allah. Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (Gepsultra) di tempatkan Allah di wilayah yang tingkat kerusakan lingkungannya sangat besar, dikarenakan aktivitas penambangan oleh perusahaan BUMN dan perusahan tambang multinasional. Namun Gereja “bungkam” terhadap konteks tersebut. Bertitik tolak dari pemahaman di atas, penulis melakukan kajian hermeneutika terhadap teks Kolose 1: 15-23 sebagai upaya untuk “menangkap” cakupan dan makna Pendamaian Kristus. Di samping itu penulis juga berupaya “memperjumpakan” hasil kajian hermeneutika Kolose 1: 15-25 dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam ritus mosehe suku Tolaki. Gepsultra hadir di tengah-tengah manusia dengan identitas lokalnya masing-masing, termasuk di tengah-tengah suku Tolaki. Jika merujuk pada sikap Kristus mentransformasi budaya seperti yang dikemukakan Helmut R. Niebuhr, maka ada nilai-nilai dalam budaya suku Tolaki (ritus mosehe) yang dapat diapresiasi gereja dalam memberitakan Injil. Berdasarkan hasil kajian hermeneutik Kolose 1: 15-23, memperlihatkan bahwa Pendamaian Kristus adalah pendamaian terhadap segala sesuatu, baik yang di Sorga maupun yang di bumi. Dengan kata lain pendamaian Kristus juga memiliki implikasi kosmik. Itu berarti bahwa alam dan ciptaan lainnya adalah obyek penyelamatan Allah. Allah merupakan pusat (Teosentris). Dalam ritus mosehe, jelas memperlihatkan bahwa implikasi pendamaian itu, mencakup relasi manusia dengan “yang Ilahi”, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam/sesama ciptaan. Pendamian terwujud melalui korban (sehe) yang dipersembahkan dalam ritus tersebut. Ritus mosehe juga memberikan prinsip-prinsip etis yang “sejalan” dengan pesan etis kristiani terkait dengan relasi manusia dengan sesama ciptaan. Akhirnya harapan penulis semoga lewat kajian dan penelitian ini, Gepsultra dapat mengembangkan eko-teologi yang kontekstual di Sulawesi Tenggara.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 20:28 |
Last Modified: | 02 Feb 2025 14:04 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4239 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |