Rumbi, Frans Paillin (2010) Kompetesi Para Pencari Tuhan: suatu Kajian Sosiologis terhadap Hubungan Islam dan Kristen serta Implikasinya Bagi Pembangunan Gedung Gereja di Kolaka Utara, Propinsi Sulawesi Tenggara. Institut Agama Kristen Negeri Toraja, Repository IAKN Toraja. (Unpublished)
![]() |
Text
frans_kp.pdf Download (360kB) |
![]() |
Text
frans_bab_1.pdf Download (483kB) |
![]() |
Text
frans_bab_2.pdf Download (579kB) |
![]() |
Text
frans_bab_3.pdf Download (677kB) |
![]() |
Text
frans_bab_4.pdf Download (378kB) |
![]() |
Text
frans_bab_5.pdf Download (416kB) |
![]() |
Text
frans_dp.pdf Download (445kB) |
Abstract
Pembangunan rumah ibadah merupakan masalah yang terus mewarnai hubungan umat beragama. Persoalan ini lebih dulu muncul dari kelompok yang merasa mayoritas dengan perasaan superior .melarang kelompok yang minoritas cederung berperasaan inferior. Pelarangan juga berdampak munculnya sikap pro dan kontra dikalangan antar umat beragama. Kelompok yang pro representasi dari umat yang 'mayoritas sedangkan yang kontra representasi dari kelompok minoritas^ Kelompok yang kontra umumnya merasa telah mengalami ketidakadilan dalam kebebasan menjalankan ibadah atau kewajiban agamanya. Sedangkan yang pro memandang bahwa hal menyetujui pembagunan rumah ibadah umat beragama lain berarti mengoyangkan mereka dari zona kenyamanannya. Perdebatan antara kelompok pro dan konta apabila semakin mengkristal, maka dapat memunculkan sebuah konflik yang lebih besar. Persoalan pembangunan rumah ibadah inilah yang juga digumuli umat Kristen di Kolaka Utara, mereka merasa dit hambatan oleh saudara-saudarinya yang beragama Islam. Untuk mengetahui bagaimana prsoalan sebenarnya, maka penulis kemudian mengadakan penelitian di Kolaka Utara dengan mengambil sampel Kecamatan Porehu mengingat di daerah tersebut pernah terjadi konflik antara umat Kristen dan Islam mengenai pembangunan rumah ibadah. Konflik terjadi di Desa Sarambu di mana terjadi penghentian pembangunan gedung gereja dan di Desa To’bela di mana pernah terjadi pembakaran rumah tempat ibadah. Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka fakta yang mencuat dipermukaan dan melatarbelakangi larangan membangun rumah ibadah ternyata sangat kompleks baik itu berkaitan dengan sikap umat beragama dalam memandang agama-agama lain (ekslusivisme atau inklusivisme), sistem nilai sosial yang berkembang di masyarakat yang kemudian mempengaruhi cara mereka bertindak maupun adanya faktor-fakotr lain di luar persoalan agama yakni politik dan ekonomi. Di samping itu, juga terkait dengan sikap pemerintah yang tidak netral dalam persoalan kebebasan terhadap umat beragama.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 20:06 |
Last Modified: | 02 Feb 2025 14:02 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4236 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |