Mengapa Berhenti: suatu Tinjauan Teologis Sosiologis tentang Faktor-Faktor yang Menyebabkan Anak Putus Sekolah di Jemaat Sion Klasis Tommo Mamuju

Bertha, Bertha (2011) Mengapa Berhenti: suatu Tinjauan Teologis Sosiologis tentang Faktor-Faktor yang Menyebabkan Anak Putus Sekolah di Jemaat Sion Klasis Tommo Mamuju. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
bertha_hd.pdf

Download (247kB)
[img] Text
bertha_kp.pdf

Download (210kB)
[img] Text
bertha_bab_1.pdf

Download (125kB)
[img] Text
bertha_bab_2.pdf

Download (418kB)
[img] Text
bertha_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (137kB) | Request a copy
[img] Text
bertha_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (314kB) | Request a copy
[img] Text
bertha_bab_5.pdf

Download (111kB)
[img] Text
bertha_dp.pdf

Download (8kB)
[img] Text
bertha_lp.pdf

Download (106kB)
[img] Text
bertha_cv.pdf

Download (31kB)

Abstract

Masalah putus sekolah adalah persoalan yang terus kita jumpai dalam kehidupan masyarakat. Dari dulu para pemerhati terus mencari penyebab mengapa mereka harus berhenti sekolah, tetapi persoalan ini terus berada dalam sebuah “lingkaran setan”, yang sulit terpecahkan. Lalu di mana peran orang-orang terdekat, seperti orangtua, ataupun guru sebagai penanggungjawab terhadap pendidikan anak-anak. Dilapangan ditemukan bahwa mereka yang mengalami putus sekolah lebih banyak disebabkan oleh alasan-alasan yang bersifat klasik. Faktor keterbatasan ekonomi paling dominan menjadi alasan utama, di samping alasan faktor lingkungan sekolah itu sendiri yang kurang bersahabat, serta faktor dari lingkungan pergaulan dalam masyarakat. Hal yang sangat perlu diketahui, yang mungkin kurang mendapat perhatian selama ini adalah bahwa rata-rata anak yang mengalami putus sekolah adalah mereka yang berasal dari keluarga yang orangtuanya memiliki pendidikan yang sangat minim. Sehingga memunculkan juga pemahaman yang juga sangat minim terhadap arti dan tujuan pendidikan, lalu pemahaman yang minim ini juga kemudian diwariskan kepada anak-anaknya. Akibatnya, anak merasa nyaman dan terbiasa dengan keberadaannya yang tanpa disadari sedang terancam masa depannya. Mengubah sesuatu dengan sekejap, mungkin bukanlah sebuah persoalan yang mudah. Tetapi harapan penulis bahwa dari usaha yang mungkin kurang berarti menjadi perlahan berarti, dari mengungkap setitik persoalan akan perlahan membukanya menuju kepada titik terang. Karena itu, keinginan ini terwujud lewat usaha untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan anak putus sekolah, yang dianggap sebagai langkah awal dalam upaya tindak lanjut menemukan solusi untuk keluar dari persoalan ini.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 22 Jan 2025 15:25
Last Modified: 22 Jan 2025 15:25
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4100

Actions (login required)

View Item View Item