Ulelean Pare: Kajian Teologis Tentang Peran Orangtua terhadap Pergeseran Keberadaan Ulelean Pare dalam Masyarakat Bokin Gereja Toraja Cabang Kebaktian Sendana Klasis Bokin Pitung Penanian

Sepril, Sepril (2011) Ulelean Pare: Kajian Teologis Tentang Peran Orangtua terhadap Pergeseran Keberadaan Ulelean Pare dalam Masyarakat Bokin Gereja Toraja Cabang Kebaktian Sendana Klasis Bokin Pitung Penanian. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
sepril_hd.doc

Download (206kB)
[img] Text
sepril_kp.doc

Download (47kB)
[img] Text
sepril_bab_1.doc

Download (108kB)
[img] Text
sepril_bab_2.doc

Download (324kB)
[img] Text
sepril_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (55kB) | Request a copy
[img] Text
sepril_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (113kB) | Request a copy
[img] Text
sepril_bab_5.doc

Download (21kB)
[img] Text
sepril_dp.doc

Download (48kB)
[img] Text
sepril_cv.pdf

Download (35kB)

Abstract

SEPRIL, Nirm 20062274, Judul: Ulelean Pare dengan subjudul: Kajian Teologis Tentang Peran Orangtua Terhadap Pergeseran Keberadaan Ulelean Pare dalam Masyarakat Bokin Gereja Toraja Cabang Kebaktian Sendana Klasis Bokin Pitung Penanian. Dibimbing oleh Daud Sangka’ Palisungan, M.Si., dan Sanda Mongan, S.Th. Keberadaan kebudayaan Toraja khususnya ulelean pare sebagai salah satu bentuk kearifan lokal di masa lalu telah mengambil peranan penting bagi kelangsungan hidup dan memiliki nilai-nilai moral yang menginsafi setiap insan Toraja. Dalam temuan penulis setelah mengadakan observasi lapangan di Klasis Bokin Pitung Penanian tepatnya di Gereja Toraja Cabang Kebaktian Sendana, penulis melihat adanya bentuk kesenjangan moral antara orangtua dan anak. Anak tidak lagi mematuhi nasehat-nasehat dan ajaran yang diberikan oleh orangtua. Ini disebabkan oleh ketiadaan penanaman moral sejak dini yang dilakukan oleh orangtua dalam bentuk ulelean pare. Sehingga penulis tertarik untuk mengkaji sejauh mana keberadaan dan perkembagan ulelean pare di Klasis Bokin Pitung Penanian khususnya pada Gereja Toraja Cabang Kebaktian Sendana. Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui wawancara kepada sejumlah responden ditemukan bahwa tradisi ulelean pare tersebut hampir tidak pernah lagi dilaksanakan oleh para orangtua. Hal ini ditengarahi oleh tingginya tuntutan hidup yang harus dipenuhi dalam keluarga (mencari nafkah), juga adanya kemajuan teknologi dan informasi sehingga kebutuhan akan uleleanpare tersebut telah tergantikan. Maka perlu peran orangtua dan gereja dalam Pendidikan Agama Kristen bagi anak merupakan tugas dan tanggung jawab yang berasal dari Allah sebagaimana diamanatkan dalam Alkitab “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Aliahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (UI.6:4-7). Sehingga keberadaan ulelean pare (mendongeng) bisa menjadi altemative bagi pengembangan pengajaran moral kepada anak. Kata kuncinya: Ulelean Pare,

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 27 Jul 2024 18:42
Last Modified: 27 Jul 2024 18:42
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1867

Actions (login required)

View Item View Item