: Tinjauan Teologis Tentang Spritualitas Ekologi Menyahabati Alam Melalui Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja sebagai Respon Krisis Ekologi

Jerpan, Jelmiasner (2023) : Tinjauan Teologis Tentang Spritualitas Ekologi Menyahabati Alam Melalui Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja sebagai Respon Krisis Ekologi. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
jelmiasner_kata_pengantar_bab_1.pdf

Download (787kB)
[img] Text
jelmiasner_bab_2.docx

Download (20kB)
[img] Text
jelmiasner_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (385kB) | Request a copy
[img] Text
jelmiasner_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (583kB) | Request a copy
[img] Text
jelmiasner_bab_5.pdf

Download (469kB)
[img] Text
jelmiasner_daftar_pustaka.pdf

Download (500kB)
[img] Text
jelmiasner_pedoman_observasi.pdf

Download (1MB)

Abstract

Persoalan krisis ekologi masih merupakan salah satu isu sentral untuk berteologi di Indonesia. Kerusakan alam perlu diperhatikan secara serius, sebab ketika alam mengalami kerusakan, manusia yang akan mendapatkan akibat buruknya. Alam merupakan tempat manusia tinggal dan mencari makan, itulah sebabnya ketika terjadi keruakan alam, maka akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas hidup manusia dan bahkan membahayakan populasi manusia. Ketika alam mengalami keruskan, maka bisa dipastikan manusia yang menjadi pelaku kerusakan tersebut. Itulah sebabnya, isu persoalan krisis ekologi ini tidak boleh diabaikan oleh gereja. Melihat begitu pentingnya memperhatikan persoalan krisis ekologi, realitas yang terjadi saat ini masih kurang mendapat respon secara serius oleh pihak gereja. Respon serta kontribusi gereja terhadap isu kerusakan lingkungan ini masih kurang maksimal. Hal ini terbukti dengan sangat jarang terdengar materi-materi khotbah yang berbicara mengenai krisis ekologi. Bahkan, sadar atau tidak, gereja justru menjadi salah satu penyumbang terjadinya krisis ekologi ini dengan tidak menghemat pemakaian listrik, pemakaian AC secara berlebihan, dan lebih mementingkan bangunan dan dekorasi gereja dibandingkan dengan program-program tentang masalah krisis ekologi. Melihat realitas tersebut, tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menawarkan sebuah spiritualitas ekologis dari cara Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja menyahabati alam sebagai bentuk usaha merespon persoalan krisis ekologi tersebut. Semua data pada tulisan ini dikumpulakan melalui studi Pustaka, wawancara, serta observasi awal yang dilakukan oleh penulis. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja dengan konsep filosofis tallulolona melihat alam sebagai saudara. Sebab melihat relasi manusia dan alam sebagai saudara, maka masyarakat Toraja dilarang untuk melakukan perusakan terhadap alam, sebab itu merupakan sesuatu yang tabu. Hal ini yang kemudian membuat Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja terus rutin melakukan kegiatan membersihkan lingkungan, menanam pohon di kebun, gunung, pinggiran sungai dan hutan. Hal ini menunjukkan bahwa spiritualitas ekologis Yayasan Marampa Tallulolona Gereja Toraja masuk dalam kategori anthropocentrism of responsibility dan bertipe naturalis, sebab membangun relasi dengan Tuhan ketika sedang melakukan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alam. Spiritualitas ini kemudian menjadi tidak pasif sebab dijadikan oleh Yayasan Marampa Tallulolona sebagai bentuk kohtbah yang hidup (nyata/langsung). Hal ini yang kemudian menjadikan Yayasan Marampa Tallulolona terus konsisten dalam menyahabati alam dan terbangun dalam bentuk spiritualitasnya sendiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: pd andarias manting
Date Deposited: 07 Nov 2023 05:45
Last Modified: 07 Nov 2023 05:45
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/523

Actions (login required)

View Item View Item