Tandililing, Ireni (2025) Tallo' Sangburia': Kajian Filosofi tentang Makna Tallo’ Sangburia’ sebagai Simbol Toleransi Beragama bagi Masyarakat Lembang Rea TulakLangi’ Kecamatan Saluputti. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
![]() |
Text
ireni_kp.pdf Download (307kB) |
![]() |
Text
ireni_bab_1.pdf Download (326kB) |
![]() |
Text
ireni_bab_2.pdf Download (302kB) |
![]() |
Text
ireni_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB) | Request a copy |
![]() |
Text
ireni_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (453kB) | Request a copy |
![]() |
Text
ireni_bab_5.pdf Download (256kB) |
![]() |
Text
ireni_lp.pdf Download (644kB) |
![]() |
Text
ireni_lp2.pdf Download (377kB) |
![]() |
Text
ireni_cv.pdf Download (156kB) |
![]() |
Text
ireni_hd.pdf Download (297kB) |
![]() |
Text
ireni_skpp.pdf Download (96kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji secara mendalam makna filosofis dari simbol lokal Tallo’ Sangburia’, yang hidup dalam tradisi masyarakat Lembang Rea Tulaklangi’, Kecamatan Saluputti, Kabupaten Tana Toraja. Dalam konteks masyarakat yang plural dan multikultural, simbol ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga memainkan peran penting sebagai pemersatu lintas agama dan identitas. Tallo’ Sangburia’ merepresentasikan filosofi kehidupan bersama, di mana nilai-nilai seperti kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, dan toleransi dihidupi secara nyata dalam keseharian masyarakat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna filosofis yang terkandung dalam simbol tersebut, menelaah kontribusinya dalam membangun harmoni antarumat beragama, serta melihat bagaimana nilai-nilainya diaktualisasikan dalam relasi sosial, adat, dan spiritual. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif dan basis analisis filosofis serta hermeneutik, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Penelitian ini didukung oleh pemikiran para tokoh seperti Clifford Geertz, Paul Ricoeur, Victor Turner, hingga pendekatan multikulturalisme dari Will Kymlicka dan Bhikhu Parekh. Hasil kajian menunjukkan bahwa Tallo’ Sangburia’ bukan sekadar simbol seremonial, melainkan sistem nilai yang hidup dan terus diperbarui melalui praktik sosial, seperti gotong royong lintas agama, partisipasi kolektif dalam upacara adat, serta penyelesaian konflik secara musyawarah. Filosofi ini menjadi refleksi dari cara masyarakat Toraja memahami keberagaman: bukan sebagai pemisah, melainkan sebagai kekuatan. Simbol ini juga berpotensi menjadi model toleransi berbasis kearifan lokal yang relevan dengan visi Indonesia Emas 2045, sekaligus layak diusulkan sebagai warisan budaya takbenda nasional. Kata Kunci: Tallo’ Sangburia’, simbol budaya, toleransi beragama, filsafat lokal, Toraja, multikulturalisme, kearifan lokal. ABSTRACT This study delves deeply into the philosophical meaning of the local symbol Tallo’ Sangburia’, which is embedded in the traditions of the people of Lembang Rea Tulaklangi’, Saluputti District, Tana Toraja Regency. In the context of a pluralistic and multicultural society, this symbol is not only part of cultural heritage but also plays a vital role as a unifying force across religious and identity boundaries. Tallo’ Sangburia’ represents a philosophy of communal life, where values such as togetherness, openness, equality, and tolerance are genuinely lived out in the daily lives of the community. The primary aim of this research is to uncover the philosophical meanings contained in this symbol, to examine its contribution to fostering interreligious harmony, and to explore how its values are actualized in social, customary, and spiritual relationships. Using a qualitative-descriptive approach with philosophical and hermeneutical analysis, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document studies. This research is supported by the thoughts of scholars such as Clifford Geertz, Paul Ricoeur, Victor Turner, as well as multicultural perspectives from Will Kymlicka and Bhikhu Parekh. The findings reveal that Tallo’ Sangburia’ is not merely a ceremonial symbol, but a living system of values continuously renewed through social practices such as interfaith cooperation, collective participation in customary rituals, and conflict resolution through consensus. This philosophy reflects the Torajan way of understanding diversity—not as a source of division, but as a strength. The symbol also holds potential as a model of tolerance based on local wisdom, relevant to the vision of Indonesia Emas 2045, and deserves recognition as an intangible national cultural heritage. Keywords: Tallo’ Sangburia’, cultural symbol, religious tolerance, local philosophy, Toraja, multiculturalism, local wisdom.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Depositing User: | Andarias Manting |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 15:08 |
Last Modified: | 01 Oct 2025 15:08 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5106 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |