Kajian Etnoteologi Makna dan Nilai Ma’sanduk dalam Pelaksanaan Rambu Solo’ di Gereja Toraja Jemaat Kondo’

Wulandari, Nirwana (2025) Kajian Etnoteologi Makna dan Nilai Ma’sanduk dalam Pelaksanaan Rambu Solo’ di Gereja Toraja Jemaat Kondo’. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
nirwana_skpp.pdf

Download (89kB)
[img] Text
nirwana_hd.pdf

Download (333kB)
[img] Text
nirwana_kp.pdf

Download (428kB)
[img] Text
nirwana_bab_1.pdf

Download (402kB)
[img] Text
nirwana_bab_2.pdf

Download (473kB)
[img] Text
nirwana_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (426kB) | Request a copy
[img] Text
nirwana_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (357kB) | Request a copy
[img] Text
nirwana_bab_5.pdf

Download (189kB)
[img] Text
nirwana_dp.pdf

Download (389kB)
[img] Text
nirwana_lp.pdf

Download (234kB)
[img] Text
nirwana_lp2.pdf

Download (534kB)
[img] Text
nirwana_cv.pdf

Download (131kB)

Abstract

Tradisi ma’sanduk merupakan bagian integral dari upacara adat rambu solo’ dalam budaya Toraja yang menekankan nilai solidaritas, gotong royong, dan penghormatan terhadap leluhur. Dalam pelaksanaannya, tradisi ini melibatkan pembagian makanan sebagai simbol empati dan kebersamaan, yang tidak hanya bermakna sosial, tetapi juga memiliki nilai-nilai teologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi kualitatif model James P. Spradley untuk menggali makna budaya dan teologi yang terkandung dalam praktik ma’sanduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini tetap relevan dalam kehidupan masyarakat Toraja, khususnya di lingkungan Gereja Toraja Jemaat Kondo’. Hasil analisis menunjukkan bahwah melalui pendekatan etnoteologi, ma’sanduk dipahami dimana suatu keyakinan agama dipengaruhi oleh lingkungan, budaya dan tradisi suatu masyarakat tertentu. Tradisi ma’sanduk bukan hanya dilihat sebagai aspek ritual adat, tetapi juga memiliki nilai sosial dan spiritual yang mendalam, dimana ma’sanduk ini mencerminkan semangat kebersamaan, pelayanan dan empati. Kata Kunci: Etnoteologi, Ma’sanduk, Rambu Solo’, Jemaat Kondo’ ABSTRACT The Ma’sanduk tradition is an integral part of the Rambu Solo’ traditional ceremony in Toraja culture, emphasizing the values of solidarity, mutual cooperation, and respect for ancestors. In its practice, this tradition involves the sharing of food as a symbol of empathy and togetherness, which holds not only social meaning but also theological values. This study employs James P. Spradley’s qualitative ethnographic approach to explore the cultural and theological meanings embedded in the practice of Ma’sanduk. The findings show that this tradition remains relevant in the life of the Torajan people, particularly within the Toraja Church congregation in Kondo’. The analysis reveals that through an ethnotheological approach, Ma’sanduk is understood as a religious belief shaped by the environment, culture, and traditions of a particular community. The Ma’sanduk tradition is seen not only as a customary ritual, but also as a practice with profound social and spiritual values, reflecting the spirit of togetherness, service, and empathy. Keywords: Ethnotheology, Ma’sanduk, Rambu Solo’, Kondo’ Congregation.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias m.
Date Deposited: 20 Aug 2025 15:32
Last Modified: 20 Aug 2025 15:32
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4989

Actions (login required)

View Item View Item