Tinjauan Teologis dan Liturgis terhadap Mangrara Banua di Wilayah Tallu Lembangna Pada Basse Tangngana

Saleppang, Darius (2017) Tinjauan Teologis dan Liturgis terhadap Mangrara Banua di Wilayah Tallu Lembangna Pada Basse Tangngana. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
darius_hd.pdf

Download (292kB)
[img] Text
darius_kp.pdf

Download (119kB)
[img] Text
darius_bab_1.pdf

Download (374kB)
[img] Text
darius_bab_2.pdf

Download (2MB)
[img] Text
darius_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (233kB) | Request a copy
[img] Text
darius_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (780kB) | Request a copy
[img] Text
darius_bab_5.pdf

Download (107kB)
[img] Text
darius_dp.pdf

Download (84kB)
[img] Text
darius_lp.pdf

Download (912kB)
[img] Text
darius_cv.pdf

Download (40kB)

Abstract

Darius Saleppang, menulis Tesis ini dengan judul: Tinjauan Teologis Dan Liturgis Terhadap Mangrara Banua Di Tallu Lembangna pada Basse Tangngana. Tesis ini diangkat dengan latar belakang masalah bahwa salah satu acara orang Toraja yang paling nampak kesemarakannya ialah Mangrara Banua. Secara umum orang tahu bahwa Mangrara Banua adalah acara memasuki rumah baru atau Penahbisan Tongkonan. Penahbisan rumah Baru sesuai dengan literatur yang penulis dapatkan disesuaikan dengan tingkatan strata sosial orang Toraja dan keyakinannya. Pengalaman dan pengamatan penulis akhir-akhir ini perkembangan Mangrara banua makin semarak dan berkembang bahkan semakin bergengsi. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor di antaranya: kemajuan orang Toraja, pekembangan ekonomi orang Toraja, dan kemajuan pengembangan pariwisata serta kebangkitan adat budaya orang Toraja. Kemajuan dan perkembangan dalam acara Mangrara Banua masa sekarang ini mengalami perkembangan sekaligus memunculkan dampak positif dan negativ, baik bagi gereja maupun bagi masyarakat orang Toraja pada umumnya. Dampak positif karena mendorong orang Toraja semakin tekun dan beijuang ingin maju dan dapat menambah penghasilan orang Toraja, namun pada sisi yang lain memunculkan dampak negativ secara khusus bagi gereja: Pertama, gereja dalam memerankan tanggung jawabnya sering kali mengalami penolakan dalam melayani, dari pihak keluarga dan pemangku adat. Kedua ada masalah internal dari pihak gereja yaitu bahwa gereja hanya menyiapkan satu model pelayanan dalam Mangrara Banua, dan hanya pada hari puncaknya saja, sementara acara Mangrara Banua ada satu hari sampai lima hari. Ketiga, berkesan seolah-olah acara keluarga jalan sendiri yang masih terikat dengan adat leluhur sementara gereja jalan sendiri. Keempat, misi pemberitaan Firman Tuhan terabaikan. Tujuan Penelitian ini, untuk mengetahui kajian secara ilmiah cara Mangrara Banua orang Toraja di wilayah tallu lembangnapada basse tangngana. Untuk tujuan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif. Demi memperoleh informasi dari informan secara orisinil penulis melakukan wawancara dalam penelitian lapangan. Hasil temuan dan pembahasan menunjukkan bahwa dalam prosesi Mangrara Banua di wilayah Tallu Lembangna pada Basse Tangngana ada tiga kelompok memerankan tanggung jawabnya terhadap ritual Mangrara Banua di daerah ini. Di antaranya pihak Aluk To Dolo, pihak pemangku adat dan pihak gereja. Juga dari hasil temuan di lapangan bahwa ritual Mangrara Banua versi Aluk To Dolo dan Versi pemangku adat harus melewati proses ritual yang sudah lama tertanam lama dalam masyarakat. Semua proses itu memiliki makna Religius. Prosesi ritual adat Mangrara Banua ini yang berpotensi tidak memberi ruang bagi gereja bahkan mengalami penolakan dalam memerankan tanggungjawabnya. Gereja pada titik lemah sebab gereja tidak memiliki model liturgi untuk setiap proses atau tahapan Mangrara Banua. Sebab itu penulis memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada pihak yang berkepentingan terutama kepada Gereja Toraja dan hamba Tuhan yang melayani di dalamnya untuk merancang dan mengembangkan model liturgi yang kontekstual dan relevan untuk Mangrara Banua. Juga bagi hamba-hamba Tuhan membuat dan menyampaikan Khotbah yang Alkitabiah dan Relevan pada setiap prosesi Mangrara Banua. “Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 05 Feb 2025 15:39
Last Modified: 05 Feb 2025 15:39
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4315

Actions (login required)

View Item View Item