Alam, Jems (2015) Dehata: Kajian Kritis terhadap Ketuhanan Masyarakat Tradisional Seko-Embonatana dan Relevansinya terhadap Religiusitas Saat Ini. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
![]() |
Text
jems_hd.doc Download (224kB) |
![]() |
Text
jems_kp.doc Download (72kB) |
![]() |
Text
jems_bab_1.doc Download (77kB) |
![]() |
Text
jems_bab_2.doc Download (281kB) |
![]() |
Text
jems_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (144kB) | Request a copy |
![]() |
Text
jems_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (142kB) | Request a copy |
![]() |
Text
jems_bab_5.doc Download (30kB) |
![]() |
Text
jems_dp.doc Download (26kB) |
![]() |
Text
jems_cv.doc Download (80kB) |
Abstract
Jems Alam, Jurusan Teologi, 20103025 mengkaji dan menulis skripsi dengan Judul: DEHATA dan Sub Judul: Kritis Terhadap Ketuhanan Masyarakat Tradisional Seko Embonatana dan Relevansinya Terhadap Religiusitas Saat Ini. Skripsi ini penulis kaji di bawah bimbingan Drs. Daud Sangka Palisungan, M. Si selaku pembimbing I bersama dengan Naomi Sampe, M.Th selaku pembimbing II, dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Skripsi ini penulis kaji dengan maksud untuk mengetahui kembali ketuhanan masyarakat Seko Embonatana yang teramnesiakan di tengah kehidupan beragama saat ini, agar dapat didialogkan dengan ketuhanan yang dipercayai oleh masyarakat saat ini secara khusus agama Kristen. Dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan Kritis untuk mengkaji ketuhanan masyarakat tradisional Seko Embonatana yang memercayai dehata sebagai Tuhan sebagai penyebab semestaan dan segala mahluk dan benda yang ada di dalamnya. Masyarakat Seko Embonatana tradisional memahami bahwa semestaan dibagi menjadi dua yakni alam atas dan alam bawah. Di alam atas dipahami tempat bersemayam dehata langi’ dan dehata tumia\ Sedangkan alam bawah yakni bumi tempat bersemayam dehata makarappanna, dehata katehu, dehata karu kayya, dehata pottali’, dehata hubara’ dan roh yang jahat yakni kalehayo serta dengan roh nenek moyang. Di alam bawah ini juga dipahami sebagai bumi tempat hidup manusia, tumbuhan dan binatang. Masing masing dehata yang telah di sebutkan di atas menjalankan peranan dan fungsi untuk menata semestaan secara bersama-sama. Paham ketuhanan masyarakat Seko Embonatana yang demikian memengaruhi pola kehidupan masyarakat dalam konteks sosial bahwa semestaan tidak lepas dari yang ilahi. Oleh karena itu segala ritus-ritus harus dijalankan dengan penuh kesetiaan sebab segala-galanya bersifat sakral dalam kehidupan sehingga segala unsur kehidupan tidak terlepas dari aluk.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 18:18 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 18:18 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3042 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |