Melda, Fransiska Satria (2017) Kaunan dan To Ma'dika: Kajian Kritis Mengenai Sikap Gereja terhadap Dampak Strata Sosial Kaunan dan To Ma’dika dalam Kaitannya dengan Kehidupan Bermasyarakat di Dusun Puru, Lembang Rano Utara, Kecamatan Rano, Kabupatan Tana Toraja. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
fransiska_hd.doc Download (153kB) |
|
Text
fransiska_kp.doc Download (40kB) |
|
Text
fransiska_bab_1.doc Download (152kB) |
|
Text
fransiska_bab_2.doc Download (553kB) |
|
Text
fransiska_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (74kB) | Request a copy |
|
Text
fransiska_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (158kB) | Request a copy |
|
Text
fransiska_bab_5.doc Download (84kB) |
|
Text
fransiska_dp.doc Download (19kB) |
|
Text
fransiska_cv.doc Download (42kB) |
Abstract
ABSTRAK Fransiska satria Melda, Nirm: 20133737. Judul Kajian: Kaunan dan To Ma’dika. Sub Judul: Kajian Kritis Mengenai Sikap Gereja terhadap Dampak Strata Sosial Kaunan dan To Ma’dika dalam Kaitannya dengan Kehidupan Bermasyarakat di Dusun Puru, Lembang Rano Utara, Kec. Rano. Kab. Tana Toraja Meninjau suatu problema strata sosial kaunan dan ma’dika dikalangan masyarakat Puru yang tidakk bisa disangkali oleh Gereja dan masyarakat pada umumnya. Kehadiran gereja telah membawa kontroversi dari pihak adat yang hidup dalam masyarakat Puru tersebut. Dampak buruk yang ditimbulkan seprti interkasi sosial mulai kacau, hamil sebelum menikah dan masalah memimpin dalam gereja. Persoalan ini sudah seharusnya ditangani oleh gereja, namun sampai saat ini, lembaga tersebut belum bisa memberikan tindakan baik untuk menangi persoalan tersebut untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang baik. Sesuai dengan data hasil penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif, Lembaga adat di masyarakat Puru, sampai saat ini masih kontroversi dengan konsep dalam gereja dengan memangkas status sosial yang telah lama tmbuh dan subur di kalangan masyarakat Puru sendiri. Pada persoalan pernikahan perbedaan strata sosial, pihak adat sudah mulai memberi kebijaksanaan. Namun dalam hal kepemimpinan, adat terus menutup peluang untuk hal itu.Masyarakat sendiri mengakui bahwa gereja dan adat menyatakan perbedaan. Adat menekankan adanya strata sosial untuk menjadi sumber nilai moral (kasianggaran), namun gereja belum bisa berbuat apa-apa tentang itu. Dalam tulisan skripsi ini, penulis menggambarkan bagaimana gereja seharusnya mulai sadar akan adanya persoalan strata sosial kaunan dan ma’dika yang timbul dan berakar dari dalam gereja sendiri, atas respon masyarakat atas ajaran gereja bahwa “dimata Tuhan semua orang sama”. Skripsi ini menawarkan supaya, adat dan gereja hidup saling berdampingan, harus mengutamakan keijasama melalui jalan diaolog dan terbuka, untuk bisa mewujudkan masyarakat yang saling menghargai dan menghormati (kasianggaran) sebagai suatu tujuan bersama. Agar setiap persoalan yang muncul, berkaitan dengan strata sosial harus ditangani secara bersama dengan tujuan menghasilkan keputusan bersama dan bukan keputusan sepihak.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 10:21 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 10:21 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2884 |
Actions (login required)
View Item |