Rekonstruksi Konsep Pairan di Dapo’ Berdasarkan Perspektif Teologis Feminis Kwok Pui-Lan dan Relevansinya dalam Keluarga di Jemaat Salulemo

Novitasari, Novitasari (2024) Rekonstruksi Konsep Pairan di Dapo’ Berdasarkan Perspektif Teologis Feminis Kwok Pui-Lan dan Relevansinya dalam Keluarga di Jemaat Salulemo. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
noviyasari_skpp.pdf

Download (73kB)
[img] Text
noviyasari_hd.pdf

Download (267kB)
[img] Text
novita_kp.pdf

Download (502kB)
[img] Text
novita_bab_1.pdf

Download (619kB)
[img] Text
novita_bab_2.pdf

Download (659kB)
[img] Text
novita_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (527kB) | Request a copy
[img] Text
novita_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (724kB) | Request a copy
[img] Text
novita_bab_5.pdf

Download (489kB)
[img] Text
novita_dp.pdf

Download (492kB)
[img] Text
novita_cv.pdf

Download (779kB)

Abstract

ABSTRAK Judul ini diangkat sebagai suatu keprihatinan penulis terhadap perkembangan masyarakat modern yang mengakibatkan merosotnya pairan, secara khusus pairan di dapo’. Pairan di dapo’ merupakan peran suami dan istri, dalam sebuah rumah tangga agar rumah tangganya diberkati. Khusus dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji makna pairan di dapo’ di Salulemo, Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, penulis berupaya merekonstruksi makna dari pairan di dapo’ berdasarkan perspektif teologis feminis Kwok Pui-Lan dan menguraikan relevansinya dalam Jemaat di Salulemo. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Setelah melaksanakan penelitian di lapangan, maka penulis menemukan bahwa makna pairan di dapo’ saat ini sudah bergeser, tidak lagi sesuai dengan makna pairan di dapo’ pada awalnya. Bahkan, konsep pairan di dapo’ seringkali dijadikan legitimasi untuk mengikat perempuan dan memenjarakan perempuan agar tinggal berdiam diri di rumah, tidak boleh bekerja diruang publik. Oleh karena itu, teologi feminis Kwok Pui-Lan hadir untuk merekonstruksi pandangan tersebut, bahwa perempuan berhak untuk menyuarakan pendapatnya, berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama sebagai manusia yang diciptakan sama dihadapan Tuhan. Kata kunci : Pairan di dapo’. teologis feminis Kwok Pui-Lan. ABSTRACT This title was raised is the author’s concern about the development of modern society which has resulted in the decline of pairan, especially pairan di dapo’. Pairan di dapo’ is the role of husband and wife in a household so that the household is blessed. Specifically in this article, the author will examine the meaning of pairan di dapo’ in Salulemo, Buangin Village, East Rantebulahan District, Mamasa Regency. To resolve this problem, the author attempts to reconstruct the meaning of pairan di dapo’ based on Kwok Pui-Lan’s feminist theological perspective and outlines its relevance in Salulemo. The method used by the author is a descriptive qualitative research method. After carrying out research in the field, the author found the meaning of pairan di dapo’ has now shifted, no longer in accordance with the meaning of pairan di dapo’ in the beginning. In fact, the concept of pairan di dapo’ if often used as legitimacy to bind women and imprison them so that they stay at home, not allowed to work in public spaces. Therefore, Kwok Pui-Lan’s feminist theology is here to reconstruct this view, that women have the right to voice their opinions, have the right to receive equal treatment as humans who are created equal before God. Keywords : Pairan di dapo’. Kwok Pui-Lan’s feminist theology.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 27 Aug 2024 13:16
Last Modified: 27 Aug 2024 13:16
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2194

Actions (login required)

View Item View Item