Sombo, Yunita (2015) Ma'manuk Lotongngi: Kajian Teologis tentang Ritual Ma’manuk Lotongngi terhadap Perkawinan Sedarah di Dusun Pongrea’, Lembang Balla Kecamatan Bittuang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
yunita_skpp.pdf Download (99kB) |
|
Text
yunita_hd.doc Download (129kB) |
|
Text
yunita_kp.doc Download (56kB) |
|
Text
yunita_bab_1.doc Download (45kB) |
|
Text
yunita_bab_2.doc Download (268kB) |
|
Text
yunita_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (75kB) | Request a copy |
|
Text
yunita_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (145kB) | Request a copy |
|
Text
yunita_bab_5.doc Download (24kB) |
|
Text
yunita_dp.doc Download (26kB) |
|
Text
yunita_lp.doc Download (56kB) |
|
Text
yunita_cv.pdf Download (33kB) |
Abstract
Yunita Sombo : 2020154099, MA’MANUK LOTONGNGI - Kajian Teologis Tentang Ritual Ma’manuk Lotongngi terhadap Perkawinan Sedarah di Dusun Pongrea’ Lembang Balla Kecamatan Bittuang. Tulisan ini mengusung judul “MA’MANUK LOTONGNGI”, suatu upaya untuk “Mengkaji secara teologis tentang ritual ma’manuk lotongngi terhadap perkawinan sedarah di Dusun Pongrea’ Lembang Balla Kecamatan Bittuang. Rumusan kajian ini merupakan sebait kalimat yang mengundang semangat penulis untuk mempertanyakan tentang pemahaman masyarakat Dusun Pongrea’ dan bagaimana pandangan orang Kristen terhadap ritual ma’manuk lotongngi sebagaimana hal yang dilakukan untuk membenarkan perkawinan sedarah yang sering terjadi. Pada kesimpulan sementara penulis bahwa masyarakat Dusun Pongrea’ dan secara khusus orang-orang yang sudah menjadi pengikut Kristus atau sudah hidup didalam Kristen melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh agama dan budaya Toraja. Dalam upaya “Mengkaji secara teologis tentang ritual ma’manuk lotongngi terhadap perkawinan sedarah di Dusun Pongrea’ Lembang Balla Kecamatan Bittuang”, penulis menggunakan jenis metode penelitian kualitatif yang data-datanya diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Berdasarkan pertimbangan yang realistis tentang informasi yang dibutuhkan, maka jumlah informan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak delapan (8) orang. Setelah berupaya semaksimal mungkin melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian secara seksama akhirnya penulis sampai pada kesimpulan bahwa sesungguhnya ma’manuk lotongngi masih dibenarkan sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mengesahkan perkawinan sedarah dengan dasar konteks dan pesan yang ada dan juga bahwa ritual ma’manuk lotongngi tidak dilaksanakan dengan sembarangan serta tidak secara upacara namun sekarang ini hanya digunakan sebagai simbol kekeluargaan bagi kedua pasangan yang melakukannya. Meskipun ada sebagian orang yang berpendapat bahwa hal itu tidak dapat dibenarkan karena melanggar ketetapan Allah dan Adat. Dan kesimpulan inilah yang menjadi kesimpulan akhir dari penulis.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 03 Aug 2024 11:26 |
Last Modified: | 03 Aug 2024 11:26 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1932 |
Actions (login required)
View Item |