Alprida, Alprida (2017) Ketidaksetaraan dalam Pelayanan: Studi Teologis-Praktis tentang Ketidaksetaraan Laki-laki dan Perempuan dalam pelayanan di Gereja Protestan Indonesia Luwu Jemaat Kambuno Klasis Pantilang A. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
alprida_hd.doc Download (163kB) |
|
Text
alprida_kp.doc Download (67kB) |
|
Text
alprida_bab_1.doc Download (83kB) |
|
Text
alprida_bab_2.doc Download (227kB) |
|
Text
alprida_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (81kB) | Request a copy |
|
Text
alprida_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (163kB) | Request a copy |
|
Text
alprida_bab_5.doc Download (57kB) |
|
Text
alprida_dp.doc Download (30kB) |
|
Text
alprida_lp.doc Download (183kB) |
|
Text
alprida_cv.pdf Download (464kB) |
Abstract
Alprida (20133639). Ketidaksetaraan Dalam Pelayanan: Study Teologis- Praktis Tentang Ketidaksetaraan Laki-laki dan Perempuan Dalam Pelayanan di Gereja Protestan Indonesia Luwu Jemaat Kambuno Klasis Pantilang. Dengan arahan dari kedua Dosen Pembimbing yakni Pembimbing I, Mery Toban, S.Th.M.Pd.K dan Pembimbing II, Theo Dedy Palimbunga, M.Pd. Pada mulanya manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dalam hal ini tidak ada ketidaksetaraan Antara laki-laki dan perempuan. Namun dalam melakukan pelayanan masih ada Jemaat yang membedakan laki-laki dengan perempuan yakni menomorduakan perempuan, perempuan dianggap tidak boleh memimpin, mengajar, memerintah apalagi memberitakan injil. Di Jemaat tersebut kaum perempuan tidak pernah diberikan peluang atau kesempatan dalam hal melayani pemberitaan firman Tuhan baik pelayanan Hari Minggu maupun Kebaktian-kebaktian yang ada di jemaat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan analisis, teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi untuk memperoleh informasi. Tempat penelitian ini adalah di Gereja Protestan Indonesia Luwu Jemaat Kambuno, Klasis Pantilang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Jemaat tidak menerima pelayanan perempuan dengan berpedoman pada ITimotius 2:12 “Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.” Pada hal kedatangan Yesus ke dalam dunia untuk meniadakan perbedaan yang dibuat oleh manusia sendiri. Jadi sesungguhnya sekarang tidak ada lagi diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Karena baik laki-laki maupun perempuan semua sama di hadapan Tuhan.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 23 Jul 2024 18:59 |
Last Modified: | 26 Jul 2024 08:36 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1800 |
Actions (login required)
View Item |