B, Marlin Y (2020) Kajian Teologis Pemahaman Pelayan Gereja Mengenai Akta Liturgi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Tobadak 1 Klasis Tobadak Raya. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
marlin_similarity.docx Download (16kB) |
|
Text
marlin_hd.docx Download (57kB) |
|
Text
marlin_kp.docx Download (18kB) |
|
Text
marlin_bab_1.docx Download (25kB) |
|
Text
marlin_bab_2.docx Download (40kB) |
|
Text
marlin_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (11kB) | Request a copy |
|
Text
marlin_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (44kB) | Request a copy |
|
Text
marlin_bab_5.docx Download (7kB) |
|
Text
marlin_dp.docx Download (7kB) |
|
Text
marlin_lp.docx Download (103kB) |
|
Text
marlin_cv.docx Download (29kB) |
Abstract
Kajian Teologis Pemahaman Pelayan Gereja Mengenai Akta liturgi Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Tobadak 1 Klasis Tobadak Raya. Skripsi Pembimbing I : Ervvin Bunga Sapan, M. Pd. Pembimbing II : Pdt. Andarias T. Sita m mu, M.Th Liturgi adalah wadah bagi umat untuk mengalami peijumpaan dengan Allah dan manusia melalui peranan Roh kudus. Juga, liturgi dapat dipahami sebagai tata cara dalam proses ibadah. Liturgi awal berjalan tanpa terikat pada buku-buku liturgi, tata liturgi. Begitu juga dengan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Mamasa, yang di mana memberi peluang kepada setiap pelayan gereja untuk tidak berpatokan pada setiap kata-kata dalam akta liturgi. Namun, pada prakteknya pelayan gereja justru tidak memanfaatkan peluang itu, mereka justru berpatokan pada kata-kata yang ada dalam buku liturgi yang dari Sinode. Hal tersebut yang menjadi masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pemahaman pelayan gereja mengenai akta liturgi, apakah kata-kata dari setiap akta-akta dalam liturgi boleh di ganti atau tidak. Untuk mengetahui pemaham pelayan gereja mengenai akta liturgi, maka penulis melakukan penelitian kualitatif. Dengan penelitian kualitatif, penulis tentunya melakukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan hasil yang akurat di lapangan. Setelah penulis melakukan kajian, pelayan gereja memahami atau mengetahui bahwa setiap kata-kata dalam akta liturgi bisa diganti. Namun, karena sudah adanya kata-kata pada setiap akta-akta liturgi, membuat para pelayan gereja kurang persiapan ketika menjadi pemimpin liturgi hal ini dikarenakan kurang kreatifitas pelayan gereja dalam memimpin liturgi. Sehingga dengan begitu, ketika menjadi pemimpin liturgi pelayan gereja hanya sekedar membacanya dan tidak memaknai apa yang sedang ia ucapkan. Padahal mereka yang memiliki peran dalam ibadah agar umat merasakan perjumpaan dengan Tuhan.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | mahasiswa mahasiswa |
Date Deposited: | 27 May 2024 18:42 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 10:11 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1292 |
Actions (login required)
View Item |