Perceraian Rumah Tangga Kristen: suatu Kajian Iman Kristen tentang Tanggung Jawab Majelis Gereja Toraja Jemaat Koroncia’ terhadap Keluarga-Keluarga Bermasalah yang Diambang Perceraian

Patanggi, Daniel (2009) Perceraian Rumah Tangga Kristen: suatu Kajian Iman Kristen tentang Tanggung Jawab Majelis Gereja Toraja Jemaat Koroncia’ terhadap Keluarga-Keluarga Bermasalah yang Diambang Perceraian. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
daniel_hd.docx

Download (59kB)
[img] Text
daniel_kp.docx

Download (11kB)
[img] Text
daniel_bab_1.docx

Download (22kB)
[img] Text
daniel_bab_2.docx

Download (46kB)
[img] Text
daniel_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (10kB) | Request a copy
[img] Text
daniel_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (38kB) | Request a copy
[img] Text
daniel_bab_5.docx

Download (7kB)
[img] Text
daniel_dp.docx

Download (10kB)

Abstract

Daniel Patanggi, 2009, “Perceraian Rumah Tangga Kristen” dengan Sub Judul Suatu Kajian Iman Kristen Tentang Tanggung Jawab Majelis Gereja Toraja Jemaat Koroncia’ terhadap Keluarga-Keluarga Bermasalah yang Diambang Perceraian. Rumah tangga Kristen adalah rumah tangga yang dibangun sekali untuk selama-lamanya. “Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu karena itu yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan manusia” (Mat 19:6) Ini berarti bahwa sebuah persekutuan hidup yang direncanakan dan dibentuk oleh Allah sendiri melalui gereja. Oleh sebab itu keluarga Kristen hendaknya hidup dalam persekutuan secara Kristiani dihadapan Allah dan sesama manusia, setia memelihara cinta kasih yang telah mengikatnya dalam sebuah pernikahan dan persekutuan hidup. Hubungan suami istri didasarkan pada peraturan dan ketetapan Allah serta diatur dan disahkan oleh hukum negara yang bersangkutan. Dengan demikian suami dan istri memiliki hak dan tanggung jawab yang sama yaitu keduanya memelihara janji yang diucapkan dalam pernikahan kudus dihadapan Allah dan jemaatNya melalui saling setia, menerima kekurangan masing-masing dan saling melengkapi sehingga kesempurnaan rencana Allah dapat terwujud. Pelayanan gereja yang dilaksanakan oleh Majelis Gereja terhadap keluarga Kristen antara lain pastoral pranikah, pastoral pribadi dan pastoral keluarga. Jadi ketika keluarga Kristen sedang mengalami pergumulan termasuk pergumulan keluarga yang diambang perpecahan keluarga atau perceraian. Berdasar hasil penelitian terhadap kasus perceraian keluarga Kristen di Gereja Toraja Jemaat Koroncia’ yang dikaitkan dengan Majelis Gereja dapat ditarik kesimpulan bahwa Majelis Gereja telah melaksanakan beberapa langkah penggembalaan terhadap keluarga Kristen yang akan bercerai. Upaya tersebut antara lain mengidentifikasi masalah, percakapan dan penggembalaan, berkoordinasi dengan keluarga serta kembali kepada Majelis Gereja. Hal ini dimaksudkan agar keluarga yang akan bercerai mempertimbangan matang-matang dampak/pengaruh jika bercerai. Dari dua kasus perceraian keluarga Kristen yang diteliti ditemukan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan keluarga Kristen bercerai antara lain kurang mamahami hakikat dn tujuan pembentukan keluarga, kekerasan hati, dan adanya “pihak ketiga”. Sedang tanggung jawab Majelis Gereja telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan. Namun masih ada tugas Majelis Gereja yang belum dilaksanakan yaitu “pengucilan” bagi keluarga yang bercerai.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 08 May 2024 10:15
Last Modified: 29 Jul 2024 11:37
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1206

Actions (login required)

View Item View Item