Kajian Teologis Antropologi Metafisik tentang Kematian Seutuhnya dalam Pengakuan Gereja Toraja

Salewa, Wandrio (2020) Kajian Teologis Antropologi Metafisik tentang Kematian Seutuhnya dalam Pengakuan Gereja Toraja. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
wandrio_similarity_index.docx

Download (23kB)
[img] Text
wandrio_hd.docx

Download (106kB)
[img] Text
wandrio_bab_1.docx

Download (21kB)
[img] Text
wandrio_bab_2.docx

Download (57kB)
[img] Text
wandrio_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (10kB) | Request a copy
[img] Text
wandrio_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (60kB) | Request a copy
[img] Text
wandrio_bab_5.docx

Download (8kB)
[img] Text
wandrio_dp.docx

Download (10kB)
[img] Text
wandrio_lp.docx

Download (17kB)
[img] Text
wandrio_cv.docx

Download (26kB)

Abstract

Kematian merupakan suatu realitas yang harus dialami setiap manusia. Dalam kematian semua daya dan upaya manusia selama hidupnya menjadi berakhir, tak bermakna lagi dan kematian menghentikan segalanya. Walaupun begitu, manusia meyakini dalam dirinya ada sesuatu yang tidak terpengaruh kepada kematian yaitu jiwa, sehingga hanya tubuh yang mengalami kematian. Entah terpengaruh oleh pemikiran filsafat atau pandangan tradisional. Tubuh mati dan jiwa baka berisi gagasan tentang jiwa yang mengandung unsur ilahi. Uraian dalam skripsi ini berfokus pada memahami kematian seutuhnya menggunakan pendekatan antropologi metafisik. Melalui pendekatan antropologi metafisik yang menjelaskan manusia dan segala sudutnya dari pandangan filsafat dan menghasilkan refleksi metafisis. Sehingga kajian ini akan membawa pada pemahaman bahwa kematian seutuhnya dalam pandangan antropologi metafisik adalah sama dengan kematian seutuhnya dalam Pengakuan Gereja Toraja yaitu seluruh manusia yang mati, baik tubuh-jiwanya dan seluruh manusia yang memperoleh keabadian. Tak ada yang luput dari kematian, sehingga keutuhan dan kesatuan tubuh-jiwa menjadi nyata. Namun, dalam relasi “aku-engkau” menekankan kekekalan manusia yang tak bisa dikalahkan oleh maut dan ditemukan melalui cinta. Dalam cinta dihayati sesuatu yang abadi, sekalipun orang yang dicintai telah meninggal, akan tetap ada dalam pikiran dan jiwa secara utuh. Hanya cara kehadirannya yang kini berbeda. Kata Kunci: Kematian, Tubuh, Jiwa, Antropologi Metafisik, Keutuhan dan Kesatuan.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 01 May 2024 16:46
Last Modified: 29 Jul 2024 13:38
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1181

Actions (login required)

View Item View Item