Haswinda, Haswinda (2021) Penggembalaan Majelis Gereja kepada Warga Jemaat yang Dikenai Tertib Gerejawi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Betania. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
haswinda_hd.docx Download (87kB) |
|
Text
haswinda_kp.docx Download (18kB) |
|
Text
haswinda_bab_1.docx Download (14kB) |
|
Text
haswinda_bab_2.docx Download (20kB) |
|
Text
haswinda_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (13kB) | Request a copy |
|
Text
haswinda_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (27kB) | Request a copy |
|
Text
haswinda_bab_5.docx Download (8kB) |
|
Text
haswinda_dp.docx Download (11kB) |
|
Text
haswinda_lp.docx Download (75kB) |
|
Text
haswinda_cv.docx Download (17kB) |
Abstract
Haswinda (2020175252), tahun 2021 menyusun skripsi dengan judul Penggembalaan Majelis Gereja kepada Warga Jemaat yang Dikenai Tertib Gerejawi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Betania Minanga II, Klasis Bambang Hilir di bawah bimbingan Ibu Bema Sule, M.Th dan Bapak Dr. Ismail Banne Ringgi’, M.Th. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemahaman dan cara majelis gereja dalam melakukan penggembalaan kepada warga jemaat yang dikenai tertib gerejawi di Jemaat Betania Minanga II. Majelis gereja adalah orang yang diberikan kepercayaan oleh Tuhan yang dipilih melalui jemaat-Nya untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Bila ada domba yang tersesat maka gembala itu akan mencarinya dan membawanya kembali dengan penuh sukacita. Demikian juga ketika ada warga jemaat yang bermasalah maka majelis gereja akan menggembalakannya dengan membimbing, menunutun serta mengarahkan mereka suspaya bisa kembali ke jalan yang benar dengan sukacita. Hal inilah yang menjadi pemikiran penulis dalam melihat bagaimana cara majelis gereja melaksanakan penggembalaan terhadap warga jemaat yang bermasalah. Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif yaitu observasi, wawancara serta teknik analisis. Jumlah informan yang penulis wawancarai yaitu delapan orang majelis gereja dan tiga orang warga jemaat yang pernah dikenai tertib gerejawi. Dari hasil wawancara dan pengamatan dilapangan yang kemudian membantu penulis dalam menganalisis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa majelis gereja memahami penggembalaan itu sangat penting dilakukan kepada warga jemaat yang dikenai tertib gerejawi untuk mendoakan, memberikan nasihat supaya yang bersangkutan tidak berkanjang dalam dosanya, seria menumbuhkan keyakinan apabila ada pengakuan dan pertobatan maka Tuhan akan memberikan anugerah pengampunan dosa. Kemudian cara majelis gereja dalam melakukan penggembalaan kepada warga jemaat yang dikenai tertib gerejawi di Jemaat Betania Minanga II adalah melakukan pendekatan kekeluargaan yang didalamnya mencari tahu apa yang menjadi latar belakang masalah dari yang bersangkutan, memberikan pastoral yang hanya dihadiri oleh majelis gereja dan yang bermasalah, ketika yang bermasalah telah sadar dan mau bertobat maka ia dapat dipulihkan dengan menyatakan pengakuannya di hadapan majelis gereja. Sebaliknya jika hal ini tidak membuatnya sadar maka nama dan pelanggarannya dengan terpaksa diumumkan kepada jemaat dan tidak terlepas dari penggembalaan majelis gereja. Kata Kunci: Penggembalaan, Tugas Majelis Gereja, Tertib Gerejawi
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Depositing User: | Andarias Manting |
Date Deposited: | 10 Apr 2024 09:46 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 14:49 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1036 |
Actions (login required)
View Item |