Analisis Teologis Feminis terhadap Bias Gender pada Proses Lamaran Adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang

Sombolola', Dwi Jumartini (2023) Analisis Teologis Feminis terhadap Bias Gender pada Proses Lamaran Adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
dwi_similarity_index.pdf

Download (818kB)
[img] Text
dwi_hd_kp.pdf

Download (576kB)
[img] Text
dwi_bab_1.pdf

Download (612kB)
[img] Text
dwi_bab_2.pdf

Download (662kB)
[img] Text
dwi_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (585kB) | Request a copy
[img] Text
dwi_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (618kB) | Request a copy
[img] Text
dwi_bab_5.pdf

Download (460kB)
[img] Text
dwi_dp.pdf

Download (450kB)

Abstract

Dwi Jumartini Sombolola’, “Analisis Teologis Feminis terhadap Bias Gender dalam Proses Lamaran Adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang” dibimbing oleh Dr. Amos Susanto selaku pembimbing I dan Ferdi Sapan Alextian, M.Psi., selaku pembimbing II. Bias gender merupakan sebuah kecenderungan penyimpangan gender dari kebenaran sesungguhnya. Bias terjadi karena adanya pengaruh yang kuat dari budaya patriarki yang membuat perempuan mengalami diskriminasi. Diskriminasi termanifestasi dalam berbagai bentuk. Dalam proses lamaran, perempuan mengalami pembatasan dimana mereka hanya terlibat diawal dan tidak dapat mengambil keputusan. Berbagai dampak dari budaya sangat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat. Untuk itu perlu menanamkan nilai-nilai feminis dalam membangun kesetaraan gender di dalam tatanan kehidupan masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologi feminis. Hasil penelitian yang didapatkan penulis setelah melakukan penelitian ialah proses lamaran adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang masih dipengaruhi oleh budaya patriarki namun hal itu tidak disadari oleh masyarakat terutama kaum perempuan karena pemahaman yang bersifat patriarki masih ada dalam sebagian besar masyarakat Orobua. Pemahaman yang bersifat patriarki membuat kaum perempuan tidak terlibat di dalam pengambian keputusan pada proses lamaran adat. Penulis menemukan bahwa perlu adanya rekonstruksi mengenai pemahaman-pemahaman masyarakat yang masih menganut sistem patriarki. Bentuk rekonstruksi terhadap proses lamaran adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang yaitu adanya paradigma yang baru terhadap peran laki-laki dan perempuan. Relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan dapat dimaknai dari istilah perikoresis. Model relasi yang diperankan oleh Allah Bapa, Yesus kristus, dan Roh Kudus menggambarkan kesalingterhubungan satu sama yang lain. Dengan meminjam istilah perikoresis yang dijabarkan oleh LaCugna, laki-laki dan perempuan dilihat memiliki sebuah keterhubungan/relasi yang sama pentingnya. Kata kunci : Teologi feminis, Bias Gender, Lamaran

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 21 Feb 2024 11:19
Last Modified: 29 Jul 2024 13:57
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/919

Actions (login required)

View Item View Item