Pernikahan dan Strata Sosial: Hermeneutik Feminis Poskolonial Kejadian 24 dan Kaitannya dengan Pernikahan Kristen di Kelurahan Panta’nakan Lolo

Sambokaraeng, Dinda Putri Aprilianty (2023) Pernikahan dan Strata Sosial: Hermeneutik Feminis Poskolonial Kejadian 24 dan Kaitannya dengan Pernikahan Kristen di Kelurahan Panta’nakan Lolo. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
dinda_similarity_index.pdf

Download (174kB)
[img] Text
dinda_kp_bab_1.pdf

Download (764kB)
[img] Text
dinda_bab_2.pdf

Download (767kB)
[img] Text
dinda_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (803kB) | Request a copy
[img] Text
dinda_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (608kB) | Request a copy
[img] Text
dinda_bab_5.pdf

Download (421kB)
[img] Text
dinda_dp.pdf

Download (582kB)

Abstract

Dinda Putri Aprilianty S., “Hermeneutik Feminis Postkolonial Kejadian 24 dan Kaitannya Dengan Pernikahan Kristen di Kelurahan Panta’nakan Lolo (dibimbing oleh Darius dan Piter Randan Bua) Budaya telah membentuk manusia dalam tatanan-tananan tertentu sehingga terjadi pembedaan antara satu kelompok dengan kelompok lain. Feminis postkolonial adalah wacana tentang feminis dan gender yaitu melawan dominasi dan subordinasi dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti teks Kejadian 24:1-67 berdasarkan hermeneutik feminis postkolonial. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data lapangan dan penafsiran hermeneutik feminis postkolonial. Hasil dari penelitian ini adalah dalam pandangan postkolonial adat pernikahan dalam masyarakat Panta’nakan Lolo dan konteks yang terjadi dalam teks Kejadian 24 memiliki kesamaan yaitu dipengaruhi oleh kolonialisme. Adat pernikahan di Toraja melarang seorang dari kasta tertinggi menikah dengan seorang dari kasta terendah, demikian juga dalam masyarakat Kelurahan Panta’nakan Lolo yang mempertahankan adat tersebut hingga saat ini. Maka feminis postkolonial hadir sebagai suatu metode penyadaran bahwa manusia harus hidup merdeka tanpa sekat, sehingga dalam pandangan feminis poskolonial pernikahan memperhitungkan strata merupakan hal yang tidak perlu dilakukan.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Depositing User: m3 yulius p.
Date Deposited: 11 Feb 2024 09:48
Last Modified: 29 Jul 2024 14:44
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/849

Actions (login required)

View Item View Item