Kajian Teologis tentang Perspektif Jemaat Mengenai Persekutuan Orang Mati dan Implementasinya di Gereja Toraja Jemaat Ampang Batu Klasis Tallunglipu

Iin, Iin (2022) Kajian Teologis tentang Perspektif Jemaat Mengenai Persekutuan Orang Mati dan Implementasinya di Gereja Toraja Jemaat Ampang Batu Klasis Tallunglipu. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
iin_cek_keterangan_plagiasi.pdf

Download (371kB)
[img] Text
iin_bab_1.pdf

Download (677kB)
[img] Text
iin_bab_2.pdf

Download (635kB)
[img] Text
iin_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (588kB) | Request a copy
[img] Text
iin_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (497kB) | Request a copy
[img] Text
iin_bab_5.pdf

Download (486kB)
[img] Text
iin_bab_daftar_pustaka_pedoman_wawancara_cv.pdf

Download (531kB)

Abstract

IIN. Kajian Teologis Tentang Perspektif Jemaat Mengenai Persekutuan Orang Mati dan Impementasinya di Gereja Toraja Jemaat Ampang Batu Klasis Tallunglipu: Kajian Teologis (dibimbing oleh Agustinus Ruben dan Sumiaty). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kajian Teologis tentang perspektif jemaat mengenai persekutuan orang mati, (2) mengetahui implementasinya di Gereja Toraja Jemaat Ampang Batu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupa deskriptif. Data dari penelitian ini berupa data-data yang didapatkan dari proses percakapan secara lisan (wawancara) terhadap jemaat. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu studi pustaka dan studi lapangan yang terdiri atas dua tahap yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan ada empat tahap yaitu merangkum data (pengumpulan data), memilih data yang benar-benar valid (reduksi data), penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada dasarnya orang yang beragama Kristen di Toraja masih sulit untuk keluar dari setiap pengaruh adat yang ada secara khusus pada saat pelaksanaan ritus-ritus kematian (Rambu Solo’). Dalam hal ini, dapat terlihat dalam lingkup kehidupan warga jemaat, ketika melakukan ritus-ritus kematian (Rambu Solo’), yang sangat diutamakan adalah adat. Dengan demikian, ketika ada keluarga yang meninggal maka akan tetap melaksanakan upacara kematian seperti adat yang berlaku. Jadi dapat dilihat bahwa sulitnya jemaat menjauhkan diri dari setiap adat dan kebiasaan yang telah diturunkan oleh nenek moyang, meskipun disisi lain mereka telah tinggal dalam kebenaran Firman Tuhan. Meskipun ada pemahaman jemaat mengenai upacara kematian (Rambu Solo’) hanya untuk menunjukkan penghormatan terakhir pada orang yang mati. (2) Upacara kematian dilaksanakan dengan jumlah hewan yang banyak dipotong sebagai simbol yang bisa menunjukkan strata sosial orang yang mati. Kata Kunci: Kematian, Perspektif Jemaat, Roh Manusia

Item Type: Thesis (Scholar)
Uncontrolled Keywords: Kematian, Perspektif Jemaat, Roh Manusia
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: pd andarias manting
Date Deposited: 09 Nov 2023 05:49
Last Modified: 30 Jul 2024 11:25
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/527

Actions (login required)

View Item View Item