Kajian Hermeneutik Roma 4:18-22 tentang Keteladanan Iman Abraham dan Implikasinya bagi Spiritualitas pada Masa Tua

Marlin, Marlin (2025) Kajian Hermeneutik Roma 4:18-22 tentang Keteladanan Iman Abraham dan Implikasinya bagi Spiritualitas pada Masa Tua. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
marlin_skpp.pdf
Download (65kB)
[img] Text
marlin_hd.pdf
Download (267kB)
[img] Text
marlin_kp.pdf
Download (260kB)
[img] Text
marlin_bab_1.pdf
Download (422kB)
[img] Text
marlin_bab_2.pdf
Download (374kB)
[img] Text
marlin_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (623kB) | Request a copy
[img] Text
marlin_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (211kB) | Request a copy
[img] Text
marlin_bab_5.pdf
Download (224kB)
[img] Text
marlin_dp.pdf
Download (309kB)
[img] Text
marlin_cv.pdf
Download (157kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji Roma 4:18-22 mengenai Spiritualitas pada masa tua. Spiritualitas akan menjadi sumber kekuatan dan sumber pengharapan dalam berbagai pergumulan termasuk ketidakpastian akan hidup. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik Gramatikal-Historis. Tujuan Penulisan adalah untuk melihat Apa yang dimaksudkan Paulus dalam Roma 4:18-22 mengenai iman yang diteladankan oleh Abraham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Roma 4:18-22 Paulus sengaja menafsirkan kembali narasi perjanjian lama melalui kisah Abraham untuk mengajar jemaat yang ada di Roma tentang bagaimana orang berdosa dibenarkan oleh kerena iman. Paulus tidak secara langsungmembahas spiritualitas pada masa tua, akan tetapi keteladanan iman Abraham di masa tua dapat menolong lansia untuk terus berpengharapan dalam ketidakpastian hidup. sehingga implikasinya memberi beberapa hal penting: bahwa lansia perlu mengembangkan pengharapan yang teguh pada janji Allah, mempertahankan Iman agar tidak goyah dan terus bertumbuh memuliakan Allah, dan menaruh keyakinan hanya pada Allah, serta menemukan kedamaian dan kepastian dalam pembenaran oleh iman, bukan karena perbuatan kita. Kata Kunci: Masa tua, Paulus, Spiritualitas, Abraham, Iman. ABSTRACT This research examines Romans 4:18-22 regarding Spirituality in old age. Spirituality will be a source of strength and a source of hope in various struggles including uncertainty about life. The method used by the author is a qualitative method with a Grammatical-Historical hermeneutic approach. The purpose of writing is to see what Paul means in Romans 4:18-22 regarding the faith exemplified by Abraham. The research results show that in Romans 4:18-22 Paul deliberately reinterpreted the Old Testament narrative through the story of Abraham to teach the congregation in Rome about how sinners are justified by faith. Paul does not directly discuss spirituality in old age, but Abraham's example of faith in old age can help elderly people to continue to have hope in the uncertainties of life. so the implications provide several important things: that the elderly need to develop firm hope in God's promises, maintain faith so that it does not waver and continue to grow in glorifying God, and put confidence only in God, and find peace and certainty in justification by faith, not because of our deeds. Keywords: Old age, Paul, spirituality, Abraham, faith.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias m.
Date Deposited: 12 Aug 2025 11:04
Last Modified: 12 Aug 2025 11:04
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4926

Actions (login required)

View Item View Item