Hermeneutik Feminis 2 Raja-Raja 5:1-5 dan Implikasinya bagi Perempuan di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Moria

Limbong, Bersa Lidia (2025) Hermeneutik Feminis 2 Raja-Raja 5:1-5 dan Implikasinya bagi Perempuan di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Moria. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
bersa_skpp.pdf
Download (94kB)
[img] Text
bersa_hd.pdf
Download (327kB)
[img] Text
bersa_kp.pdf
Download (149kB)
[img] Text
bersa_bab_1.pdf
Download (338kB)
[img] Text
bersa_bab_2.pdf
Download (368kB)
[img] Text
bersa_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (551kB) | Request a copy
[img] Text
bersa_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (184kB) | Request a copy
[img] Text
bersa_bab_5.pdf
Download (155kB)
[img] Text
bersa_dp.pdf
Download (311kB)
[img] Text
bersa_lp.pdf
Download (222kB)
[img] Text
bersa_lp2.pdf
Download (169kB)
[img] Text
bersa_cv.pdf
Download (94kB)

Abstract

Studi ini menganalisis teks 2 Raja-Raja 5:1–5 melalui pendekatan hermeneutik feminis dengan menggunakan teori Elisabeth Schüssler Fiorenza, untuk mengungkap peran perempuan yang tersembunyi dalam narasi Alkitab dan menggali implikasinya terhadap kehidupan bergereja, khususnya di GTM Jemaat Moria. Fokus utama terletak pada peran seorang gadis Israel yang, meskipun tak disebutkan namanya dan berada dalam posisi sosial yang lemah, menjadi tokoh kunci dalam proses kesembuhan Naaman. Dalam penafsiran tradisional, perempuan dalam teks ini kerap diabaikan. Pendekatan feminis digunakan untuk menunjukkan bahwa suara perempuan dalam teks Alkitab memiliki makna teologis dan sosial yang penting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan observasi lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa gereja, termasuk GTM Jemaat Moria, masih dipengaruhi oleh struktur patriarki yang membatasi peran perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, diperlukan refleksi teologis yang kritis dan inklusif agar gereja mampu membuka ruang yang lebih adil bagi partisipasi perempuan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pembaruan teologi dan praktik bergereja yang lebih setara dan membebaskan. Kata kunci: Feminis, Gereja, Hermeneutik, Peran, Perempuan. ABSTRACT This study analyzes the text of 2 Kings 5:1–5 using a feminist hermeneutical approach based on the theory of Elisabeth Schüssler Fiorenza, in order to uncover the hidden role of women in the biblical narrative and to explore its implications for church life, particularly in the GTM Moria Congregation. The main focus lies on the role of an unnamed Israelite girl who, despite her low social status, becomes a key figure in Naaman’s healing. In traditional interpretations, the role of women in this text is often overlooked. The feminist approach is employed to show that the voice of women in Scripture holds significant theological and social meaning. This research uses a qualitative method, combining literature study and field observation. The findings reveal that the church, including GTM Moria Congregation, is still influenced by patriarchal structures that limit women’s roles in leadership and decision-making. Therefore, a critical and inclusive theological reflection is necessary for the church to create more just space for women’s participation. This study is expected to contribute to the renewal of theology and ecclesial practices toward greater equality and liberation. Keywords: Feminist, Church, Hermeneutics, Role, Women.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias m.
Date Deposited: 11 Aug 2025 15:07
Last Modified: 11 Aug 2025 15:07
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4877

Actions (login required)

View Item View Item