Maria, Maria (2022) Pernikahan Kedua dalam Pandangan Calvinisme Gereja Toraja. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
![]() |
Text
maria_skpp.pdf Download (72kB) |
![]() |
Text
maria_hd.pdf Download (328kB) |
![]() |
Text
maria_kp.pdf Download (328kB) |
![]() |
Text
maria_bab_1.pdf Download (317kB) |
![]() |
Text
maria_bab_2.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
maria_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (128kB) | Request a copy |
![]() |
Text
maria_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (441kB) | Request a copy |
![]() |
Text
maria_bab_5.pdf Download (44kB) |
![]() |
Text
maria_dp.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
maria_cv.pdf Download (73kB) |
Abstract
Pernikahan kedua dalam pandangan Calvinisme Gereja Toraja merupakan judul tesis yang dipilih oleh penulis. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan fokus masalah dalam penelitian ini maka ada tiga rumusan masalah yaitu: Bagaimana pandangan Calvin dan Calvinisme tentang perceraian ? Bagaimana pandangan Calvin dan Gereja Calvinis tentang pernikahan kedua? Bagaimana solusi dari kasus perceraian dan pernikahan kedua? Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu Berdasarkan rumusan masalah maka adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mendeskripsikan pandangan Calvin dan Calvinisme tentang perceraian, pandangan Calvin dan Gereja Calvinis tentang pernikahan kedua serta untuk mendapatkan solusi dari kasus perceraian dan pernikahan kedua. Pernikahan kedua adalah pernikahan yang terjadi setelah cerai hidup. Calvin menegaskan bahwa pernikahan adalah sebuah institusi yang diselenggarakan oleh dan Allah berkenan tehadap pernikahan. Penulis memilih judul ini karena berangkat dari kasus yang penulis temukan banyak terjadi di lingkungan Gereja Toraja. Calvin tidak setuju terhadap adanya perceraian Allah pun demikan. Hal ini diungkapkan Allah dalam Markus 10:9 bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusa. Calvin mengatakan bahwa walaupun Allah tidak menghakimi mereka yang bercerai atas alasan yang mendasar dan sesuai hukum yang berlaku, namun Allah bermaksud supaya pernikahan tidak diganggu gugat. Gereja Toraja juga tidak pernah mengizinkan adanya perceraian, jika terjadi pernikahan kedua maka itu adalah puncak dari pertobatan yang dilakukakan seseorang yang telah gagal dalam pernikahan sebelumnya, Tesis ini berfokus pada pandangan Calvin dan Calvinisme Gereja Toraja dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan penelitian maka hasilnya ialah Allah menetapkan pernikahan sesuai amanatnya kepada manusia, tidak ada perceraian, pernikahan kedua adalah puncak dari penyelidikan, pendampingan dan pengampunan dengan dasar kasih, Yesus adalah Kasih dan hendaknya Yesus yang diteladani oleh manusia. Peluang yang diberikan UU pernikahan tentang Hak gereja untuk mengesahkan pernikahan maka hendaklah jadi peluang untuk gereja mengesahkan pernikahan dan perceraian. Pernikahan kedua tidak terjadi jika tidak ada perceraian maka gereja harus menjalin kerja sama dengan negara agar negara tidak mengeluarkan surat cerai karena gerejalah yang berhak mengesahkan pernikahan. Gereja harus hadir ditengah- tengah jemaat melakukan kebenaran sesuai kehendak Allah dan gereja harus menjaga kedamaian dan senantiasa menghadirkan damai sejahtera bagi semua. ABSTRACT The second marriage in the view ofthe Toraja Church's Calvinism is the title ofthe thesis chosen by the author. Based on the background ofthe problem and the focus of the problem in this study, there are three formulations of the problem, namely: How do Calvin and Calvinism view divorce? How do Calvin and the Calvinist Church view second marriage? What is the solution for divorce cases and second marriages? The purpose ofwriting this scientific paper is based on the Jbrmulation of the problem, the purpose of this study is to describe the views of Calvin and Calvinism on divorce, the views of Calvin and the Calvinist Church on second marriages and tofind Solutions to cases of divorce and second marriages. A second marriage is a marriage that occurs after a divorce. Calvin asserts that marriage is an institution instituted by and God favors marriage. The author chooses this title because it departs from cases that the author finds a lot happening in the Toraja Church environment. Calvin did not agree with God's divorce either. This is revealed by God in Mark 10:9 that zvhat God has joined together, man should not separate. Calvin said that although God does not judge those who are divorced on basic grounds and according to applicable law, God intendsfor the marriage to be inviolable. The Toraja Church also never allows divorce, if there is a second marriage then it is the culmination of the repentance of someone who has failed in a previous marriage, This thesis focuses on the views of Calvin and the Toraja Church's Calvinism by using qualitative research methods. Based on the research, the result is that God established marriage according to his mandate to humans, there is no divorce, the second marriage is the culmination of investigation, assistance and forgiveness on the basis of love, Jesus is Love and Jesus should be imitated by humans. The opportunity given by the marriage law on the Church's right to legalize marriage should be an opportunity for the church to legalize marriage and divorce. The second marriage does not occur if there is no divorce, the church niust cooperate with the state so that the State does not issue divorce papers because the church has the right to ratify the marriage. The church rnust be present in the midst of the congregation to practice the truth according to God's will and the church must maintain peace and always bring peace to all.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 09:35 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 09:35 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4346 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |