Payung, Yuliana Rombe (2016) Analisi Keterlibatan Kaum Laki-laki bagi Pembimbingan Sekolah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Karmel Batupakka Klasis Rembon. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
![]() |
Text
yuliana_hd.pdf Download (572kB) |
![]() |
Text
yuliana_kp.pdf Download (316kB) |
![]() |
Text
yuliana_bab_1.pdf Download (449kB) |
![]() |
Text
yuliana_bab_2.pdf Download (675kB) |
![]() |
Text
yuliana_bab_3.pdf Download (437kB) |
![]() |
Text
yuliana_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (437kB) | Request a copy |
![]() |
Text
yuliana_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (546kB) | Request a copy |
![]() |
Text
yuliana_bab_5.pdf Download (343kB) |
![]() |
Text
yuliana_dp.pdf Download (319kB) |
![]() |
Text
yuliana_cv.pdf Download (187kB) |
Abstract
Yuliana Rombc Payung (20123515) tahun 2016, menyusun judul Analisis Keterlibatan Kaum Laki-laki bagi Pembimbingan Sekolah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Karmel Batupakka Klasis Rembon Seorang guru sekolah minggu mempunyai peranan penting di gereja dalam proses pendidikan rohani anak. Guru sekolah minggu merupakan perpanjangan tangan majelis jemaat dalam pembinaan terhadap anak-anak. Adapun yang menjadi tugas dan panggilan seorang guru sekolah minggu terhadap anak-anaknya ialah mengajar ( 1 Timotius 2: 7) memberikan teladan ( I Kor. 1 1:1; Filipi 3: 7; I Tim. 4: 11-13 .Menginjili (I Timotius 2: 7), Mendoakan (II Timotius 1: 11-12. Seorang guru sekolah minggu tidak hanya pengajar tetapi juga gembala bagi domba-dombanya. Seorang gembala yang baik mengenal dan mengasihi setiap dombanya; dan tidak akan membiarkan seekor domba pun berada dalam kesulitan. Itulah juga peran yang harus dilakukan oleh guru sekolah minggu. Di Jemaat Karmel Batupakka guru sekolah minggu khususnya kaum laki-laki kurang sekali yang melibatkan diri dalam pelayanan anak-anak sekolah minggu. Kaum laki-laki dalam jemaat adalah sosok yang dapat juga memberi peran untuk mengajar atau melayani sekolah minggu. Ini ^sesuai dengan panggilan bagi semua orang percaya untuk terlibat secara langsung dalam pelayan. Kaum laki-laki diharapkan untuk tetap setia dan taat pada panggilanya agar didalam keterlibatanya, khususnya dalam mengajar sekolah minggu mereka sungguh-sungguh melakukan panggilan itu dengan baik. Kejadian 1.26-28,Tuhan tidak membeda-bedakan kedudukan laki-laki dan perempuan. Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang diberi tugas yang sama. Kalaupun laki-laki lebih dulu disebut baru kemudian perempuan,bukan berarti laki-laki memiliki tempat lebih dulu tetapi justru untuk menunjukkan bahwa laki-laki memerlukan perempuan.Dalam keluaran 29 Harun dan anak-anaknya diangkat menjadi imam, disini jelas bahwa keterlibatan laki-laki dalam Petjanjian Lama lebih banyak daripada kaum perempuan, dalam perjanjian baru (Luk.6:12-16) dimana Yesus memanggil kedua belas Rasul yang semuanya adalah laki-laki, bukan berarti bahwa peranan kaum perempuan tidak diberi tempat, istri-istri pembesar yang bertugas untuk mengurus semua kepentingan sang istri sering juga dimintai pendapat dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Namun kenyataan yang terjadi di Jemaat Karmel Batupakka berbanding tebalik dimana kaum perempuan yang lebih aktif dibandingkan dengan kaum laki-laki. Dalam Karya tulis ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara, serta menggunakan teknik analisis data. Jumlah narasunber yang diteliti 6 orang guru sekolah minggu gereja toraja jemaat Karmel Batupakka. Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis, membuktikan bahwa guru sekolah minggu khususnya kaum laki-laki belum memahami apa itu panggilan mengajar anak-anak sekolah minggu. sehingga mengajar anak-anak sekolah minggu itu belum maksimal. Kaum laki-laki belum memahami bahwa panggilan itu berlaku bagi semua orang termasuk laki-laki bukan hanya perempuan saja. Dan faktor-faktor yang melatar belakangi kaum laki-laki kurang aktif dalam pelayanan anak sekolah minggu adalah ada yang beranggapan bahwa melayani anak-anak itu adalah tugas dari seorang ibu atau tugas dari perempuan. Dan faktor lain adalah karena banyaknya kesibukan -kesibukan dari kaum laki-laki sehingga waktu untuk mengajar pun tidak ada.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 19:00 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 19:00 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4233 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |