Dialog Konstruktif Paham Keselamatan dalam Alukta dan Kekristenan dengan Perspektif Teologi Kontekstual Stephen B. Bevans

Allobua', Yosep Rambu (2022) Dialog Konstruktif Paham Keselamatan dalam Alukta dan Kekristenan dengan Perspektif Teologi Kontekstual Stephen B. Bevans. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
yosep_skpp.pdf

Download (92kB)
[img] Text
yosep_hd.pdf

Download (375kB)
[img] Text
yosep_kp.pdf

Download (163kB)
[img] Text
yosep_bab_1.pdf

Download (573kB)
[img] Text
yosep_bab_2.pdf

Download (672kB)
[img] Text
yosep_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (547kB) | Request a copy
[img] Text
yosep_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (0B) | Request a copy
[img] Text
yosep_bab_5.pdf

Download (379kB)
[img] Text
yosep_dp.pdf

Download (489kB)

Abstract

Abstrak Yosep Rambu Allobua' dengan judul Tesis dialog konstruktif paham keselamatan dalam Alukta dan keselamatan dalam kekristenan dengan perspektif teologi konstekstual model Stephen B. Bevans dengan metode model penelitian yang penulis gunakan adalah Kajian Pustaka. Penulisan karya ilmiah ini lebih fokus pada Alukta dan kekristenan. Alukta dan kepercayaan agama apapun, semua beranggapan bahwa semua manusia didalam keadaan sudah berdosa dan dalam keadaan tidak selamat Alukta menjelaskan bahwa keselamatan manusia hanya diperoleh ketika telah genap mengenai rentetan-rentetan ritus dilakukan. Namun dalam perkembangannya ternyata rentetan ritus inipun rupanya tidak menjadikan manusia sebagai makhluk yang diciptakan diselamatkan dengan sempurna melainkan ada ketidaksanggupan manusia dalam melakukan hal tersebut. Maka datangnya Injil ke Toraja menjadikan manusia Toraja sebagai bagian dari kerohanian (orang Toraja itu masaranian), memegang teguh ajaran agamanya masing-masing dan tentu sangat menghargai apa yang dipercayainya, dalam karya Trinitas, yang dinyatakan dalam tindakan inkarnasi Kristus, Allah menyatakan penyelamatan yang universal bagi dunia. Kekristenan mampu memahami karya universal itu, oleh karena Allah sendirilah yang menyatakannya. Karya tersebut akhimya dapat menjadi dasar dalam melihat penganut kepercayaan lain, yang adalah manusia yang juga merindukan penyelamatan dan berupaya mencarinya. Dan upaya pencarian itu juga terjadi dalam penganut Alukta. Kristus dalam kesatuannya sebagai Allah Trinitas, telah berkarya menyempurnakan usaha manusia itu. Dalam sejarah dunia, inkarnasi Kristus dan pemberitaan tentangNya sebagai Mesias dan Juru Selamat dunia, melahirkan respons tolak dan menolak. Fakta tersebutlah yang kemudian menjadi isu penelitian ini, dan menghasilkan jalan tengah bahwa pemberitaan keselamatan dalam Kristus semestinya dimulai dari diriNya sebagai bagian dari Allah Trinitas, yang mencipta dan menyelamatkan Allah dalam kesatuannya. Penyelamatan yang dibangun dalam Teologi Trinitas (Tallu Sangbua Bannang) dapat merengkuh semua, dan menghindarkan dari pengasingan yang lain. Sebab semua manusia dan ciptaan lainnya berada dalam rengkuhan Allah Trinitas. Abstract Yosep Rambu Allobua' with the title Constructive dialogue thesis on the understanding of salvation in Alukta and salvation in Christianity with the contextual theology perspective of the Stephen B. Bevans model with the research model method that the author uses is Literature Review. The writing of this scientific work is more focused on Alukta and Christianity. Alukta and any religious belief, all assume that all humans are in a State of sin and are in a State of insecurity. Alukta explains that human safety is only obtained when it is complete regarding the series of rites carried out. ' However, in its development, it tums out that even this series of rites does not make humans as creatures who are created to be perfectly saved, but there is a human inability to do so. So the arrival of the Gospel to Toraja made Toraja people part of the spirituality (Toraja people are masaranian), adhere to the teachings of their respective religions and of course really appreciate what they believe in. in the work of the Trinity, which is manifested in the act of Christ’s incarnation, God reveals the universal salvation of the world. Christianity is able to understand that universal work, because it is God himself who reveals it. This work can finally become a basis for seeing followers of other faiths, who are human beings who also long for salvation and seek it. And that quest is also happening within the Aluktaites. Christ in his unity as the God of the Trinity, has worked to perfect this human effort. In world history, the incarnation of Christ and the preaching of Him as the Messiah and Savior of the world, gave rise to a response of rejecting and rejecting. It is this fact that later becomes the issue of this research, and results in a middle way that the preaching of salvation in Christ should start from Himself as part of the Triune God, who creates and saves God in his unity. Salvation that is built in the Theology of the Trinity (Tallu Sangbua Bannang) can embrace all, and avoid alienating others. Because all humans and other creations are in the embrace of the Trinitarian God

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 30 Sep 2024 20:30
Last Modified: 01 Oct 2024 11:05
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2551

Actions (login required)

View Item View Item