Makna Penggunaan Sambu' dalam Adat Toraja Ditinjau dari Perspektif Teologi Kontekstual Model Antropologi di Lembang Palesan

Toding, Yohanis (2023) Makna Penggunaan Sambu' dalam Adat Toraja Ditinjau dari Perspektif Teologi Kontekstual Model Antropologi di Lembang Palesan. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
yohanis_bab_similarity_index.pdf

Download (81kB)
[img] Text
yohanis_kp.pdf

Download (481kB)
[img] Text
yohanis_bab_1.pdf

Download (537kB)
[img] Text
yohanis_bab_2.pdf

Download (807kB)
[img] Text
yohanis_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (800kB) | Request a copy
[img] Text
yohanis_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (809kB) | Request a copy
[img] Text
yohanis_bab_5.pdf

Download (499kB)
[img] Text
yohanis_dp.pdf

Download (386kB)

Abstract

Yohanis Toding (2020186007). Pada tahun 2022 menyusun skripsi dengan Judul “Makna Penggunaan Sambu’ Dalam Adat Toraja Ditinjau Dari Perspektif Teologi Kontekstual Model Antropologi di Lembang Palesan” dalam penulisan skripsi ini penulis dibimbing oleh Dr. Rannu Sanderan dan Ibu Srimart Ryeni, M.Si. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui makna penggunaan Sambu’ dalam adat Toraja ditinjau dari perspektif teologi kontekstual model antropologi di lembang Palesan. Latar belakang tulisan ini yaitu tentang bagaimana makna dan nilai Sambu’ sebagai salah satu pakaian adat dalam budaya Toraja di lembang Palesan. Sambu’ dalam adat Toraja memiliki beberapa motif warna dan masing-masing warna memiliki makna. Warna cerah seperti kuning, putih dan merah hanya digunakan oleh keturunan to Ma’dika dalam adat Toraja dan Sambu’ warna gelap seperti hitam digunakan oleh semua orang dengan ketentuan hanya digunakan pada upacara kematian atau Rambu solo’. Penggunaan warna Sambu’ di lembang Palesan harus di dasarkan pada stratifikasi sosial menurut orang Toraja. Hal ini ditunjukkan melalui aktivitas masyarakat terhadap penggunaan Sambu’ di upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’. Masyarakat golongan bawah tidak diperkenankan untuk menggunakan Sambu’ kuning putih dan merah ke upacara Rambu solo’ dan Rambu tuka’. Budaya yang terjadi di lembang Palesan tersebut mengenai aturan menggunakan Sambu’ telah diwariskan sejak nenek moyang. Masyarakat di lembang Palesan mempercayai bahwa ketika ada masyarakat yang menggunakan Sambu’ tidak sesuai dengan statusnya dalam masyarakat maka akan ditimpah malapetaka baginya dan keluarganya. Masyarakat lembang Palesan masih sangat mempercayai adat dan kebudayaan para leluhur yang diwariskan oleh nenek moyang mereka sampai sekarang. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna Sambu’ dalam adat Toraja ditinjau dari teologi kontekstual, termasuk dalam model Antropologi yakni makna Sambu’ dalam adat Toraja ini di pahami sesuai dengan warisan kebudayaan komunitas masyarakat. Seraya memusatkan perhatian pada jati diri, mereka sebagai orang Kristen dalam sebuah konteks tertentu serta berupaya untuk membangun cara mereka yang unik dalam merumuskan iman. Kata Kunci: Teologi, Kultural, Kekristetenan, Sambu’, Perspektif model antropologi.

Item Type: Thesis (Scholar)
Uncontrolled Keywords: Teologi, Kultural, Kekristetenan, Sambu’, Perspektif model antropologi.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Depositing User: S.I.Pust sarmita sumule
Date Deposited: 13 Feb 2024 07:47
Last Modified: 30 Jul 2024 11:17
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/252

Actions (login required)

View Item View Item