Hermeneutik Yohanes 9:1-7 Dan Relevansinyanya bagi Praktek Penyembuhan Menggunakan Ludah di Mandiangin Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

Nipa, Stelah (2024) Hermeneutik Yohanes 9:1-7 Dan Relevansinyanya bagi Praktek Penyembuhan Menggunakan Ludah di Mandiangin Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
stelah_skpp.pdf

Download (49kB)
[img] Text
stelah_hd.pdf

Download (289kB)
[img] Text
stelah_kp.pdf

Download (581kB)
[img] Text
stelah_bab_1.pdf

Download (496kB)
[img] Text
stelah_bab_2.pdf

Download (448kB)
[img] Text
stelah_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (741kB) | Request a copy
[img] Text
stelah_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (212kB) | Request a copy
[img] Text
stelah_bab_5.pdf

Download (278kB)
[img] Text
stelah_dp.pdf

Download (336kB)
[img] Text
stelah_cv.pdf

Download (119kB)

Abstract

ABSTRAK Stelah Nipa (2020196642) menyusun skripsi ini dengan judul “Hermeneutik Yohanes 9:1-7 dan relevansinya bagi praktek penyembuhan menggunakan ludah di Mandiangin Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang”penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pratek penyembuhan yang dilakukan di Mandiangin menggunakan media ludah, penggunaan ludah juga juga perna dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam narasi penyembuhan terhadap orang buta sejak lahirnya, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji secara hermeneutik. Dalam mengkaji topik ini. Penulis menggunakan metode gramatikal-historis, fokus masalah dalam penulisan ini ialah hendak mengkaji hermeneutik Yohanes 9:1-7 yang akan direlevansikan bagi praktek penyembuhan menggunakan ludah di Mandiangin Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Hasil pengkajian ini memberikan pemahaman bahwa penyembuhan yang dilakukan Yesus terhadap orang buta sejak lahirnya menggunakan ludah merupakan cara Yesus untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya. Pernyataan murid-murid Yesus tentang penderitaan akibat dosa, diperjelas oleh Yesus bahwa bukan dosa melainkan untuk menyatakan kuasa dan pekerjaan Allah,Yesus hadir bukan hanya membawa penyembuhan bukan hanya fisik tetapi juga spiritual, yang kemudian memberikan penekanan bahwa iman dan ketaatan diperlukan dalam mendapatkan berkat Tuhan seperti kesembuhan. Kata kunci : penyembuhan, ludah, Yohanes 9:1-7 ABSTRACT Stelah Nipa (2020196642 compiled this thesis with the title "Hermeneutics of John 9:1-7 and its relevance for the practice of healing using spit in Mandiangin, Lembang District, Pinrang Regency." This research was motivated by the existence of healing practices carried out in Mandiangin using spit as a medium, the use of spit also This was also done by the Lord Jesus in the narrative of healing a man who was blind from birth, so the author is interested in studying it hermeneutically. In studying this topic, the author uses a grammatical-historical method, the focus of the problem in this writing is to study the hermeneutics of John 9:1-7. which will be relevant for the practice of healing using spit in Mandiangin, Lembang District, Pinrang Regency. The results of this study provide an understanding that the healing that Jesus carried out on blind people from birth using spit was that at that time spit was believed to have healing power, according to the statements of Jesus' disciples about suffering. as a result of sin, it was made clear by Jesus that it was not sin but to reveal the power and work of God. Jesus was present not only to bring healing, not only physical but also spiritual, which then emphasized that faith and obedience were needed to obtain God's blessings such as healing. Key words: healing, spit, John 9:1-7

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 30 Aug 2024 09:24
Last Modified: 30 Aug 2024 09:24
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2231

Actions (login required)

View Item View Item