Massiala Tedong Taa Baine: Studi Teologi Feminis Budaya terhadap Tradisi Massiala Tedong Taa Baine di Dende’ Toraja Utara

Paelongan, Adelia (2024) Massiala Tedong Taa Baine: Studi Teologi Feminis Budaya terhadap Tradisi Massiala Tedong Taa Baine di Dende’ Toraja Utara. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
adelia_skpp.pdf

Download (96kB)
[img] Text
adelia_hd.pdf

Download (559kB)
[img] Text
adelia_kp.pdf

Download (446kB)
[img] Text
adelia_bab_1.pdf

Download (754kB)
[img] Text
adelia_bab_2.pdf

Download (798kB)
[img] Text
adelia_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (476kB) | Request a copy
[img] Text
adelia_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (670kB) | Request a copy
[img] Text
adelia_bab_5.pdf

Download (479kB)
[img] Text
adelia_dp.pdf

Download (584kB)
[img] Text
adelia_lp.pdf

Download (482kB)
[img] Text
adelia_lp2.pdf

Download (387kB)
[img] Text
adelia_cv.pdf

Download (345kB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan studi kritis terhadap tradisi massiala tedong taa baine yang terdapat di Dende’,Toraja Utara. Di mana dalam penelitian yang dilakukan hendak melihat kesetaraan antara laki-laki dan perempuan yang ada dalam rambu solo’ khususnya tradisi tersebut. Massiala tedong taa baine merupakan kegiatan yang khusus dilakukan oleh kaum perempuan, dengan cara memperebutkan satu ekor kerbau yang sudah menjadi bagiannya. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnometodologi merupakan metode penelitian yang digunakan oleh penulis. Hasil penelitian diperoleh dengan teknik wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Penulis menggunakan perspektif Elisabeth Schussler Fiorenza sebagai teori teologi feminis dan perspektif Adrienne Rich sebagai teori feminis budaya. Penelitian ini menemukan bahwa tradisi massiala tedong taa baine dari makna dan praktiknya baik itu yang dilaksanakan dahulu maupun setelah mengalami perubahan memiliki dampak bagi kaum perempuan. Pada satu sisi tradisi ini mengandung nilai yang memberikan dukungan agar kaum perempuan memperoleh kesetaraan dengan kaum laki-laki. Namun pada sisi lain menunjukkan sikap diskriminasi atau subordinasi bagi kaum perempuan. ABSTRACT The purpose of this writing is to describe a critical study of the massiala tedong taa baine tradition found in Dende', North Toraja. Where the research carried out wanted to look at the equality between men and women in rambu solo', especially this tradition. Massiala tedong taa baine is an activity specifically carried out by women, by fighting over a buffalo that has become their share. Qualitative research methods with an ethnomethodological approach are the research methods used by the author. The research results were obtained using interview techniques as a data collection technique. The author uses Elisabeth Schussler Fiorenza's perspective as a feminist theological theory and Adrienne Rich's perspective as a cultural feminist theory. This research found that the massiala tedong taa baine tradition, in terms of its meaning and practice, both carried out before and after undergoing changes, has an impact on women. On the one hand, this tradition contains values that provide support for women to achieve equality with men. However, on the other hand, it shows an attitude of discrimination or subordination towards women. Keywords: Feminist, Critical, Massiala Tedong, Toraja, Tradition

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 27 Aug 2024 20:51
Last Modified: 02 Sep 2024 08:55
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2200

Actions (login required)

View Item View Item