Kajian Teologis tentang Perkawinan Beda Agama dan Relevansinya bagi Pelayanan di Gereja Masehi Injili di Indonesia Jemaat Wonomulyo

Patrisya, Naftalia (2024) Kajian Teologis tentang Perkawinan Beda Agama dan Relevansinya bagi Pelayanan di Gereja Masehi Injili di Indonesia Jemaat Wonomulyo. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
naftali_skpp.pdf

Download (76kB)
[img] Text
naftali_hd.pdf

Download (394kB)
[img] Text
naftali_kp.pdf

Download (472kB)
[img] Text
naftali_bab_1.pdf

Download (691kB)
[img] Text
naftali_bab_2.pdf

Download (975kB)
[img] Text
naftali_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (575kB) | Request a copy
[img] Text
naftali_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (786kB) | Request a copy
[img] Text
naftali_bab_5.pdf

Download (464kB)
[img] Text
naftali_dp.pdf

Download (570kB)
[img] Text
naftali_lp.pdf

Download (2MB)
[img] Text
naftali_cv.pdf

Download (408kB)

Abstract

ABSTRAK Perkawinan beda agama merupakan salah satu isu yang marak terjadi saat ini. Perkawinan beda agama telah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia dan telah menjadi isu yang menarik dikarenakan beberapa pendapat pro dan kontra muncul dalam isu ini. Untuk itu, penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan judul “Kajian Teologis Tentang Perkawinan Beda Agama dan Relevansinya Bagi Pelayanan di GMII Jemaat Wonomulyo”. Penulis melakukan penelitian di Gereja Masehi Injili di Indonesia Jemaat Wonomulyo, dikarenakan di gereja ini terjadi kasus perkawinan beda agama oleh majelis gereja dan hal tersebut menjadi polemik akan pemahaman perkawinan beda agama di kalangan jemaat. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara teologis tentang perkawinan beda agama dan relevansinya bagi pelayanan di GMII jemaat Wonomulyo. Adapun teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini yakni, perkawinan dalam perpektif Alkitab, anggaran dasar rumah tangga GMII tentang perkawinan, perkawinan menurut Jhon Calvin dan perkawinan beda agama dalam perspektif Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Penulis melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang berupa kepustakaan, observasi, dan wawancara. Hal ini disebabkan penulis akan menggunakan pelbagai referensi yang berhubungan degan masalah yang hendak diteliti, dan juga penulis akan terjun langsung untuk mengamati bagaimana fakta yang terjadi di lapangan. Selain itu, penulis juga akan melakukan wawancara dengan beberapa informan yang telah memnuhi kelayakan dalam penelitian ini karena terlibat langsung pada topik yang diteliti oleh penulis. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penulis telah mengambil kesimpulan bahwa perkawinan beda agama yang dipahami oleh jemaat GMII Wonomulyo dipahami dengan pelbagai sudut pandang. Beberapa jemaat mengatakan bahwa perkawinan beda agama boleh dilakukan mengingat setiap orang memiliki kebebasan untuk memeluk agama atau keyakinan tertentu dan lebih menekankan pada relasi sosial yang terbangun dalam keluarga. Akan tetapi, ada pula beberapa jemaat yang beranggapan bahwa perkawinan beda tidak diperbolehkan dikarenakan tidak sejalan dengan firman Tuhan dan di dalamnya akan menimbulkan masalah-masalah dalam keluarga terlebih khusus sulitnya memberikan pengajaran agama bagi anak-anak. Selain itu, ditemukan pula pelayanan gereja yang belum maksimal dilakukan untuk menghadapi persoalan polemik pemahaman jemaat mengenai perkawinan beda agama. ABSTRACT Interfaith marriage is one of the issues that is rampant today. Interfaith marriage has occurred in several regions in Indonesia and has become an interesting issue because several pro and con opinions have emerged on this issue. For this reason, the author chose to conduct research with the title “Theological Studies on Interfaith Marriage and Its Relevance for Service in GMII Wonomulyo Congregation”. The author conducted research at the Indonesian Evangelical Church of the Wonomulyo congregation, because in this church there was a case of interfaith marriage by the church council and this became a polemic for the understanding of interfaith marriage among the congregation. The purpose of this research is to know the theological analysis of interfaith marriage and its relevance for the ministry in GMII Wonomulyo congregation. The basic theories used in this study are marriage in the perspective of the Bible, the basic bylaws of GMII regarding marriage, marriage according to Jhon Calvin and interfaith marriage in the perspective of the Old and New Testaments. The author conducted the research using a qualitative method with a descriptive approach. This research uses qualitative methods, in the form of literature, observation, and interviews. This is because the author will use various references related to the problem to be studied, and also the author will go directly to observe how the facts occur in the field Based on the data analysis that has been conducted, the author has concluded that interfaith marriages understood by the GMII Wonomulyo congregation are understood from various perspectives. Some congregations say that interfaith marriages can be done considering that everyone has the freedom to embrace certain religions or beliefs and emphasize more on social relations built in the family. However, there are also some congregations who think that different marriages are not allowed because they are not in line with God's word and in them will cause problems in the family, especially the difficulty of providing religious teaching for children. In addition, it was also found that church services have not been maximized to deal with the polemic issue of congregational understanding of interfaith marriage.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 14 Aug 2024 18:12
Last Modified: 14 Aug 2024 18:12
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2076

Actions (login required)

View Item View Item