Kajian Teologis terhadap Tradisi Ma’parampo sebagai Salah Satu Media Pastoral Pranikah di Jemaat Lampio

Padadi, Darma (2024) Kajian Teologis terhadap Tradisi Ma’parampo sebagai Salah Satu Media Pastoral Pranikah di Jemaat Lampio. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
darma_skpp.pdf

Download (402kB)
[img] Text
darma_hd.doc

Download (139kB)
[img] Text
darma_kp.pdf

Download (429kB)
[img] Text
darma_bab_1.pdf

Download (768kB)
[img] Text
darma_bab_2.pdf

Download (917kB)
[img] Text
darma_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (630kB) | Request a copy
[img] Text
darma_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (841kB) | Request a copy
[img] Text
darma_bab_5.pdf

Download (528kB)
[img] Text
darma_dp.pdf

Download (400kB)
[img] Text
darma_lp.pdf

Download (689kB)
[img] Text
darma_cv.pdf

Download (325kB)

Abstract

ABSTRAK Seseorang yang akan memasuki perkawianan sangat membutuhkan pendampingan, bimbingan dan arahan. Perkawinan dipahami dalam Iman Kristen sebagai dasar dari persekutuan manusia, dan lembaga yang paling awal terbentuk dalam terciptanya relasi antara sesama manusia, yang mulai dari relasi manusia pertama antara Adam dan Hawa. Persekutuan terbentuk melalui hubungan perkawinan, dan terjalin lewat cinta dan kasih sayang. Suku Toraja adalah salah satu suku bangsa, yang memiliki prosesi perkawaianan adat, dikenal dengan nama “ma’parampo”. Prosesi perkawianan adat “ma’parampo”, telah berlangsung sejak dari zaman dahulu kala. Tradisi ini masih dilaksanakan sampai Sekarang, namun telah mengalami perubahan dan pembaharuan yaitu pembaharuan dari prosesi perkawinan menjadi prosesi pelamaran dan pertunangan antara seorang laki-laki dengan seorang Perempuan. Pelaksanaan tradisi “Ma’parampo” selama ini, bagi sebagian besar orang masih sangat tajam dibedahkan dari kegiatan gerejawi, banyak yang memahami bahwa prosesi itu khusus acara adat semata, tidak ada kaitannya dengan gereja dan tidak perlu gereja ikut mencampuri. Akan tetapi penyelenggara tradisi ini terkadang semuanya adalah orang Kristen, dan wagra Gereja, dalam kafasitas sebagai orang tua, sebagai pemangku adat, sebagai pemimpin agama dan sebagai Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut maka tradisi ”ma’parampo” adalah sebuah momen yang bermuatan pelaksanaan pastoral pranikah. Merupakan sebuah kesempatan dan peluang untuk memberikan pemdampingan, bagi pasangan calon pengantin, untuk mempersiapkan diri memasuki gerbang rumah tangga. Lewat kehadiran pihak yang berkompeten untuk memberi bimbingan, arahan dan nasehat, maka pihak yang hadir wajib memberikan unsur-unsur pastoral, berupa pendampingan, bimbingan, saran dan nasehat-nasehat yang dibutuhkan, maka inilah yang dimaksudkan oleh penulis bahwa lewat tinjauan teologis prosesi tradisi ma’parampo dilihat sebagai salah satu media pastoral pranikah. Kemudian sebagian besar dari akta-akta prosesi tardisi ini, juga dipahami relevan dengan pastoral pranikah. ABSTRACT A person who is about to enter into marriage really needs assistance, guidance and direction. Marriage is understood in the Christian Faith as the basis of human fellowship, and the earliest institution formed in the creation of relationships between fellow human beings, which began with the first human relationship between Adam and Eve. Fellowship is formed through the marital relationship, and is established through love and affection. The Toraja tribe is one of the ethnic groups, which has a traditional marriage procession, known as "ma'parampo". The traditional marriage procession "ma'parampo", has been going on since ancient times. This tradition is still carried out today, but has undergone changes and renewals, namely the renewal of the marriage procession into a procession of proposals and engagement between a man and a woman. The implementation of the "Ma'parampo" tradition so far, for most people is still very sharply differentiated from ecclesiastical activities, many understand that the procession is a special customary event, has nothing to do with the church and does not need the church to interfere. However, the organizers of this tradition are sometimes all Christians, and wagra Church, in their capacity as parents, as customary leaders, as religious leaders and as the Government. Based on this, the "ma'parampo" tradition is a moment charged with the implementation of premarital pastoral care. It is an opportunity and chance to give.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 08 Jul 2024 14:28
Last Modified: 08 Jul 2024 14:28
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1649

Actions (login required)

View Item View Item