Tangnga, Febrina (2020) Kajian Teologis Tentang Makna Maro' dalam Konteks Masyarakat Simbuang dan Relevansinya bagi Pengembangan Kontekstualisasi Penghayatan Puasa dalam Kekristenan. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
feb_similarity.doc Download (209kB) |
|
Text
feb_hd.doc Download (118kB) |
|
Text
feb_kp.doc Download (69kB) |
|
Text
feb_bab_1.doc Download (122kB) |
|
Text
feb_bab_2.doc Download (574kB) |
|
Text
feb_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (111kB) | Request a copy |
|
Text
feb_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (618kB) | Request a copy |
|
Text
feb_bab_5.doc Download (17kB) |
|
Text
feb_dp.doc Download (31kB) |
|
Text
feb_lp.doc Download (494kB) |
Abstract
“Kajian Teologis Tentang Makna Maro’ Dalam Konteks Masyarakat Simbuang dan Relevansinya bagi Pengembangan Kontekstualisasi Penghayatan Puasa Dalam Kekristenan”, merupakan penelitian akademik yang bertitik tolak dari permasalahan bahwa ritual maro ’ adalah ritual yang dihidupi masyarakat Simbuang dari dulu turun- temurun hingga masa kini. Ritus ini dilakukan pada saat upacara kematian. Ironisnya masyarakat Simbuang yang sudah menganut agama Kristen justru ikut menjadi pelaku utama dalam ritual maro sehingga nampak bahwa pengaruh Atuk Todolo khususnya dalam ritual maro\ sangat mengikat, berakar kuat di dalam diri masyarakat Kristen di Simbuang. Permasalahan ini dikaji dengan rumusan masalah; bagaimana makna ritual maro' dalam konteks masyarakat Simbuang dan bagaiman relevansinya bagi pengembangan kontekstualisasi penghayatan puasa dalam kekristenan. Kajian ini didasarkan pada teori tentang hakekat kebudayaan dan puasa. Untuk memperoleh data lapangan maka dibutuhkan metode penelitian kualitatif dengan jenis metode etnografi dengan teknik analisis model spradley yakni analisis domain, taksonomi, komponensial dan tema kultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna maro' dalam konteks masyarakat Simbuang adalah keyakinan spiritual dengan arwah, sebagai tanda dukacita, peringatan kehidupan masa lalu yakni kehidupan nenek moyang, kemampuan menahan diri dalam menahan duka, nilai kebersamaan atau persekutuan dan berdampak negatif bagi keluarga jika tidak melakukan maro Relevansinya bahwa, maro’ dalam Aluk Todolo dan puasa yang ada dalam kekristenan, masing-masing memiliki konsep tersendiri namun cara dan konteks pelaksanaannya relevan yakni melaksanakan puasa ketika sedang berduka. Kata Kunci: Maro Puasa, Kontekstualisasi dan kekristenan
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 08 Jun 2024 18:48 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 11:08 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1438 |
Actions (login required)
View Item |