Hakikat Perjamuan Kudus: suatu Tinjauan Teologis-Kritis tentang Pelaksanaan Perjamuan Kudus dalam Gereja Toraja

Tempaya, Samuel (2004) Hakikat Perjamuan Kudus: suatu Tinjauan Teologis-Kritis tentang Pelaksanaan Perjamuan Kudus dalam Gereja Toraja. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
samuel_hd.doc

Download (156kB)
[img] Text
samuel_kp.doc

Download (77kB)
[img] Text
samuel_bab_1.doc

Download (92kB)
[img] Text
samuel_bab_2.doc

Download (249kB)
[img] Text
samuel_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (160kB) | Request a copy
[img] Text
samuel_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (88kB) | Request a copy
[img] Text
samuel_bab_5.doc

Download (17kB)
[img] Text
samuel_dp.doc

Download (32kB)
[img] Text
samuel_cv.doc

Download (9kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “ Perjamuan Kudus Dan Pelaksanaannya Dalam Gereja. Toraja.Suatu tinjauan Teologis Kritis tentang makna perjamuan kudus dan bagaimana pelaksanaanya dalam Gereja Toraja. Didalamnya diuraikan apa dan bagaimana perjamuan kudus dalam Alkitab dan bagaimana Gereja Toraja melaksanakannya. Oleh karena itu dalam tulisan ini telah di telusuri apa kata Alkitab tentang perjamuan terlebih pada bagaimana perintah Yesus tentang perjamuan kudus untuk dilaksanakan. Penulis melihat bahwa gereja terlalu jauh menginterpretasikan amanat Agung dari Yesus. Karena gereja mencoba memagari Amanat tersebut dengan cara memberi aturan - aturan yang berdali sakral yang pada akhirnya justru menjadikan perjamuan kudus tidak disakralkan tetapi yang sakral itu adalah “sekat-sekat” yang membungkusnya. Hal ini membuat jemaat tidak mampu menemukan makna terdalam yang terdapat dalam Perjamuan Kudus.sehingga kerinduan warga gereja terhadap Perjamuan Kudus tidak nampak secara serius. Selain dari itu kesatuan tubuh Kristus tidak nampak karena ada bagian-bagian tubuh Kristus yang dianggap tidak layak dari anggota tubuh yang lain. Akhirulkalam, penulis menyimpulkan bahwa jika gereja ingin memelihara Amanat Agung itu gereja harus kembali berkaca ulang terhadap perintah langsung dari Sang Kepala Gereja itu.Jika demikian dilakukan gereja Toraja maka keutuhan Tubuh Kristus akan mulai disadari sebagai hal yang terpenting sebagai wujud dari hakekat gereja yang sesunggunya.Menurut hemat penulis bahwa gereja tidak boleh menjadikan perbedaan-perbedaan dalam gereja sebagai alasan untuk memisah - misahkan tubuh Kristus dari Amanat Agung.tetapi seharusnya gereja berusaha merangkul bagaimana melibatkan mereka untuk turut menandai bahwa tubuh gereja kita tetap utuh.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 01 Jun 2024 15:28
Last Modified: 25 Jul 2024 15:31
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1351

Actions (login required)

View Item View Item