Agian, Sindiarti (2022) Metanda Mali’ Ma’ Tangkean Suru' Kajian Teologis-Sosiologis Makna Tangkean Suru' dalam Upacara Rambu Solo' di Lembang Balusu Bangunlipu Dalam Upaya Membangun Teologi Kontekstual. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
sindiarti_similarity_index.doc Download (42kB) |
|
Text
sindiarti_hd_kp.doc Download (267kB) |
|
Text
sindiarti_bab_1.doc Download (119kB) |
|
Text
sindiarti_bab_2.doc Download (1MB) |
|
Text
sindiarti_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (107kB) | Request a copy |
|
Text
sindiarti_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (239kB) | Request a copy |
|
Text
sindiarti_bab_5.doc Download (61kB) |
|
Text
sindiarti_dp.doc Download (54kB) |
|
Text
sindiarti_lp.doc Download (638kB) |
|
Text
sindiarti_cv.doc Download (31kB) |
Abstract
Sindiarti Agian (2020175145), tahun 2021, jurusan Teologi Kristen. menyusun skripsi dengan judul Metanda mail9 ma9 tangkean suru9 tentang kajian teologis-sosiologis makna tangkean suru9 dalam upacara rambu solo9 di Lembang Balusu Bangunlipu dalam upaya membangun teologi kontekstual. Dosen Pembimbing: Ibu Merry Adeng, M.Pd (1) dan Bapak Dr. Rannu Sanderan, M.Th (2). Skripsi ini ditulis karena penulis menemukan di lapangan bahwa pemberian tangkean suru' dalam upacara rambu solo" mengalami pergeseran makna, yakni masyarakat Lembang Balusu Bangunlipu lebih memahami pemberian tangkean suru' sebagai hutang-piutang. Dalam mengkaji masalah tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kepustakaan, observasi dan wawancara dengan 6 infbrman dan juga telah melalui proses reduksi data dan analisis data, untuk merampungkan data penulisan skripsi ini. Dari hasil penelitian, penulis mengetahui bahwa sebagian masyarakat Kristen di Lembang Balusu Bangunlipu memaknai tangkean surur dalam upacara rambu solo' sebagai cara untuk mempererat hubungan kekeluargaan. Dalam hal ini saling tolong-menolong antar kerabat, yakni saling mengangkat martabat keluarga, membantu keluarga menyiapkan korban bakaran karena berhubung keluarga tidak sanggup menyediakan hewan kurban yang diisyaratkan. Namun didalam pemaknaan ini, temyata masyarakat juga memahami pemberian tangkean suru' sebagai hutang piutang yang harus dikembalikan, disebabkan karena adanya perasaan malu dan keluarga yang juga mengharapkan pemberian tangkean suru' di masa lalu dikembalikan. Kata Kunci: tangkean suru\ resiprokal, hutang-piutang, solidaritas.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs |
Depositing User: | Andarias Manting |
Date Deposited: | 26 May 2024 09:46 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 10:20 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1278 |
Actions (login required)
View Item |